Bogota, IDN Times - Pemerintah Kolombia akan kembali memberlakukan penguncian wilayah di Bogota dan beberapa kota besar lainnya. Hal ini terkait semakin tingginya kasus infeksi virus corona dan adanya kecurigaan bahwa varian baru COVID-19 asal Inggris sudah ikut mewabah.
Sebelumnya pengetatan sudah dilakukan terkait liburan Natal dan Tahun Baru 2021 yang diprediksi akan meningkatkan angka penularan. Serta pada minggu ini juga sudah diberlakukan kontrol ketat pada beberapa area.
Pada hari Kamis (07/01) Walikota Bogota, Claudia Lopez mengumumkan apabila pemerintahannya akan memberlakukan penguncian wilayah hingga hari Selasa minggu depan. Upaya ini dilakukan menanggapi strain baru virus COVID-19 asal Inggris yang diduga sudah menyebar di Bogota, dilansir dari The Rio Times.
Nantinya Bogota akan menerapkan lockdown parsial yang diberlakukan pada beberapa wilayah ibukota Kolombia tersebut. Pasalnya minggu ini saja, pemerintah Bogota sudah memberlakukan pengetatan pembatasan untuk mengontrol tingkat penularan, dikutip dari Reuters.
Selain di Ibukota Bogota, penguncian wilayah juga akan diberlakukan di kota terbesar kedua di Kolombia yakni Medellin. Bahkan walikota Medellin, Daniel Quintero akan memberlakukan lockdown total di kotanya sampai hari Selasa pagi mendatang, termasuk pemberlakuan jam malam dari pukul 19.00 hingga 05.00 pagi, dilansir dari Colombia Reports.
Walikota Medellin itu juga mengatakan jika varian baru virus corona asal Inggris kemungkinan sudah masuk ke Kolombia dan bertransmisi antar orang termasuk di Medellin.
Sementara itu, Walikota Cali, Jorge Ivan Ospina justru tidak menerapkan kebijakan lockdown di kotanya. Meskipun kini okupansi rumah sakit kota terbesar ketiga di Kolombia tersebut sudah mencapai 95 persen.
Hingga kini angka kasus COVID-19 di Kolombia terus menunjukkan peningkatan dengan total 1.737.347 kasus pada hari Kamis (07/01/2021). Bahkan dalam sehari jumlah orang yang tertular virus berbahaya tersebut sebanyak 17.576 jiwa dengan jumlah korban jiwa yang mencapai angka 45,067 jiwa.
Kota Bogota mencatatkan lebih dari satu per empat total kasus COVID-19 yang ada di Kolombia. Akibatnya okupansi pelayanan kesehatan di kota terbesar di Kolombia tersebut sudah mencapai 83,9 persen, dikutip dari Reuters.
Selain itu, pada minggu ini pihak regulator makanan dan obat-obatan Kolombia (Invima) sudah memberikan lampu hijau pengunaan darurat vaksin produksi Pfizer-BioNTech di negaranya.