Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
businessinsider.sg

Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali mengundang amarah komunitas Internasional atas ucapannya kepada negara-negara latin di beberapa bagian Amerika Tengah dan Afrika. Jumat (12/01/2018) Donald Trump membuat sebuah ucapan bahwa negara seperti yang ia deskripsikan yaitu Haiti, El Savador, dan beberapa negara di Afrika adalah 'negara kotor' yang baru dan terus menyumbang imigran gelap masuk ke dalam Amerika Serikat.

1. Gedung Putih belum ada berkomentar apa-apa

Macleans.ca

"Mengapa kita memiliki orang-orang dari negara kotor/terpencil di sini?" ujar Donald Trump.

Trump juga menyampaikan bahwa lebih baik Amerika Serikat menambah jumlah pendatang imigran dari Norwegia ketimbang membantu 'negara-negara' tersebut. Ucapan Trump telah menyebabkan berbagai kecaman serta protes dari berbagai lapis masyarakat internasional, termasuk warga Amerika Serikat sendiri.

Sampai sekarang, Gedung Putih belum ada berkomentar mengenai 'tindakan' Presiden Donald Trump.

2. Komunitas internasional mulai mengkritik serta mengecam dengan pedas melalui media sosial mereka

homepages.neiu.edu

Ratusan tweet dari berbagai komunitas internasional hingga anggota parlemen negara yang di 'label' oleh Trump, mulai mengirim tweet mereka sebagai bentuk balasan.

Berbagai macam bentuk tweet yang dikirimkan oleh masyarakat dunia telah membuat guncangan serta kebencian besar terhadap Donald Trump. Baik artis, politisi dunia, dan berbagai orang mulai membanjiri Twitter untuk memaksa Trump menarik ucapannya terhadap negara yang ia label sebagai 'negara terpencil atau kotor'.

3. Ucapan Trump telah menusuk penduduk Haiti berkewarganegaraan Amerika Serikat yang mendukung Trump dalam pemilu presiden 2016 lalu

sun-sentinel.com

Presiden yang penuh dengan aroma kontroversial, yaitu Donald Trump telah menghancurkan reputasinya secara besar-besaran akibat ucapan 'negara terpencil atau kotor' di beberapa daerah di Benua Amerika dan Afrika. Terutama, ucapan terebut membuat para penduduk Haiti berkewarganegaraan Amerika Serikat yang telah mendukung Trump dalam pemilu 2016, merasa ditusuk dari belakang.

Pada kampanye pemilu presiden 2016, Donald Trump berkata "Saya ingin menjadi salah satu pejuang utama kalian," ujarnya dihadapan ratusan Haiti-Amerika pendukung Trump. Mereka merasa sangat kecewa kepada Trump karena telah membuat suatu hal yang sebenarnya tidak perlu sama sekali diucapkan, dilansir dari The Guardian.

4. Trump yang terus dijuluki sebagai orang yang 'narsis' dan 'rasis'

cnn.com

Berbagai kecaman dan kekecewaan masyarakat dunia terhadap ucapan Trump, sebenarnya sudah sering terjadi. Donald Trump mendapat julukan orang yang sangat 'narsis' dan 'rasis' kepada penduduk minoritas yang ada di Amerika Serikat.

Menurut mereka, Trump selalu membuat kebijakan yang pro mayoritas bukannya persamaan untuk semuanya. Sehingga hal ini memicu amarah yang besar dari kelompok-kelompok minoritas yang ada di Amerika Serikat. Tidak hanya itu, Trump juga sering mengkritik negara-negara lain yang dimana menurutnya tidak dapat hidup tanpa ada dirinya dan Amerika Serikat.

Komunitas internasional dan masyarakat Amerika Serikat sendiri menyatakan bahwa para pendatang/imigran yang berasal dari berbagai daerah yang ada di Amerika Latin dan Afrika telah dengan gigih membantu terbentuknya serta memajukan Amerika Serikat. Maka dari itu, mereka merasa malu kepada Trump yang sangat mudah sekali mengucapkan kata-kata yang tidak pantas untuk melabelkan suatu negara, seperti diberitakan TIME. 

5. Kekayaan dan kehebatan Amerika Serikat terletak pada multikultural yang mereka miliki

MarketersMedia.com

Mantan Presiden Meksiko Vicente Fox Quesada mengatakan bahwa letak kehebatan Amerika Serikat berasal dari perbedaan-perbedaan yang mereka miliki. Perbedaan inilah yang berasal dari imigran yang datang dan menetap di Amerika Serikat. Ia juga mempertanyakan apakah Trump sebenarnya mengetahui makna dari kata 'imigran', dilansir dari New York Post.

Seperti yang kita ketahui, Amerika Serikat adalah negara yang berakar dari setiap perbedaan, maka Presiden Donald Trump tidak sepantasnya melabelkan negara asing dengan mudah apalagi dengan kata-kata yang menyakitkan hati serta mencoreng nama baik suatu kedaulatan. Sesungguhnya banyak negara asing yang sudah lama membantu pendirian dan perkembangan Amerika Serikat serta memperkaya kebudayaan maupun kredibelitas mereka. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team