Jakarta, IDN Times – Perdana Menteri Kongo, Judith Suminwa, pada Senin (24/2/2025) mengatakan lebih dari 7 ribu warga telah tewas dalam pertempuran sejak Januari lalu. Mayoritas korban merupakan warga sipil.
Berbicara di hadapan Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa di Swiss, ia memperingatkan bahwa situasi keamanan di Kongo bagian timur telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan.
“Ada sejumlah besar warga sipil yang menjadi bagian dari korban tewas ini,” kata Suminwa, dilansir Al Jazeera.
Ia mencatat bahwa sekitar 3 ribu kematian dilaporkan di Goma, ibu kota provinsi Kivu Utara di Kongo timur. Sementara lebih dari 2.500 jenazah dikubur tanpa teridentifikasi dan 1.500 lainnya masih berada di kamar mayat.