Dilansir Reuters, Sanchez mengajukan proposal amnesti dengan alasan peraturan tersebut akan membawa rekonsiliasi dengan wilayah Catalan setelah tujuh tahun referendum ilegal dan deklarasi kemerdekaan sepihak. Referendum itu memicu krisis politik terburuk di Spanyol dalam lebih dari 30 tahun.
Pendekatan Sanchez sebagian besar terbukti pada awal bulan ini, ketika partainya berhasil memenangkan pemilu regional Catalonia dan kelompok separatis kehilangan mayoritas di parlemen. Kaum Sosialis berharap amnesti ini akan membantu memperkuat aliansi mereka dengan partai-partai kecil yang mereka andalkan untuk meloloskan undang-undang di parlemen nasional.
"Hari ini adalah hari bersejarah. Tidak ada yang bisa dimaafkan, sebaliknya pertempuran dimenangkan dalam konflik berabad-abad antara Catalan dan Spanyol," kata Miriam Nogueras, anggota parlemen JxCat dalam debat di parlemen.
Sebelumnya RUU telah disetujui majelis rendah pada Maret, sebelum dibawa ke Senat yang dikuasai oposisi, yang menunda pengesahan RUU, tapi tidak mampu memblokirnya sama sekali. Sekarang pengadilan memiliki waktu hingga dua bulan untuk menerapkan undang-undang baru ini.
Dalam beberapa bulan terakhir, RUU tersebut telah menimbulkan protes besar, membuat marah beberapa hakim dan oposisi konservatif, yang berencana untuk menggugatnya di pengadilan.
Survei yang dilakukan surat kabar El Mundo pada Maret menunjukkan 62 persen responden di seluruh Spanyol menolak amnesti tersebut, tapi di wilayah Catalonia 48 persen pemilih mendukungnya.