Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Akui Palestina, Spanyol Tetap Tolak Kemerdekaan Kosovo

ilustrasi bendera Spanyol (unsplash.com/thurpont)

Jakarta, IDN Times - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Spanyol Elena Aljarilla Cortezon mengklaim bahwa negaranya tetap tidak mengakui kemerdekaan Kosovo. Ia menegaskan bahwa situasi di Kosovo dan Palestina sangatlah berbeda. 

Spanyol selama ini menjadi salah satu negara anggota Uni Eropa (UE) yang belum bersedia mengakui kemerdekaan Kosovo. Namun, pada Januari lalu, Madrid memperbolehkan masuknya turis berpaspor Kosovo usai pemberlakuan bebas visa bagi warga Kosovo di UE. 

1. Pengakuan Palestina tidak berdampak pada integritas teritorial Israel

Aljarilla Cortezon menekankan bahwa pengakuan kemerdekaan Palestina tidak akan berdampak pada integritas teritorial Israel. Sedangkan, pengakuan Kosovo akan berdampak pada integritas teritorial Serbia. 

"Pengakyan kepada negara Palestina tidak berdampak apapun terhadap integritas teritorial Israel karena teritori tersebut tidak pernah diambil dan diduduki secara legal menjadi bagian dari teritori Israel sejak awal," tuturnya pada Selasa (28/5/2024), dikutip RFE/RL.

"Keputusan Spanyol untuk mengakui Palestina bertujuan untuk menjunjung hukum internasional, prinsip-prinsip dalam Piagam PBB, dan resolusi-resolusi dari Dewan Keamanan PBB," tambahnya. 

Dengan tambahan pengakuan dari Spanyol, Irlandia, dan Norwegia, maka sudah ada lebih dari 140 negara yang mengakui kemerdekaan Palestina. 

2. Spanyol ingin berhubungan baik dengan Israel dan Palestina

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. (twitter.com/sanchezcastejon)

Perdana Menteri (PM) Spanyol Pedro Sanchez mengungkapkan keinginannya unutk membangun hubungan baik dengan Israel di tengah ketegangan kedua negara imbas pengakuan kemerdekaan Palestina. 

Dalam kesempatan itu, Sanchez juga akan bertemu dengan PM Palestina Mohamed Mustafa di Istana Moncloa, Madrid pada Rabu (29/5/2024). Ia juga akan bertemu dengan perwakilan negara-negara Arab untuk menganalisa situasi setelah pengakuan kepada Palestina. 

Ia pun menekankan bahwa Spanyol hanya akan mengakui perubahan garis perbatasan wilayah antara Israel-Palestina yang ditetapkan pada 1967 dan diakui kedua pihak. Ia tidak akan mengakui perubahan batas wilayah baru. 

"Palestina harus dapat mengatur wilayahnya resminya di Tepi Barat dan Gaza yang dihubungkan oleh sebuah koridor. Kami juga mengakui Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya yang disatukan di bawah legitimasi Otorotas Palestina," ungkapnya. 

3. Pemimpin sayap kanan Spanyol bertemu dengan PM Israel

Kepala Partai Vox, Santiago Abascal mengadakan kunjungan ke Yerusalem untuk bertemu dengan PM Israel Benjamin Netanyahu. Ia menekankan bahwa PM Pedro Sanchez yang memilih mengakui Palestina tidak merepresentasikan Spanyol. 

"PM Pedro Sanchez bukan Spanyol. Menurut saya, dia hanya berusaha untuk menutupi kasus politik dan korupsi yang dilakukan jajarannya dengan mengakui Negara Palestina," tuturnya, dilansir EFE

"Selama masih ada satu saja tawanan dibawa Hamas dan sampai organisasi teroris tersebut belum hilang, tidak ada yang berhak untuk mendesak Israel menyerah dan mengakhiri operasi militernya di Gaza," tambahnya. 

Sementara itu, Netanyahu mengungkapkan kekecewaannya kepada pemerintahan Spanyol saat ini yang mengakui Palestina. Ia pun berharap Abascal dapat mengubah ini semua ketika berhasil menjadi PM suatu saat nanti. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us