Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga Korea Selatan (Korsel) melaporkan bahwa sebanyak 10.305 orang pada 2023 mencari bantuan pemerintah untuk menangani kejahatan seksual digital.
Angka tersebut naik 14,7 persen dari tahun sebelumnya, dan menandai jumlah kasus tertinggi sejak didirikannya Pusat Dukungan Korban Kejahatan Seksual Digital pada 2018. Para perempuan muda dan remaja semakin menjadi sasaran pelaku yang sering kali tidak mereka kenal.
Dukungan yang diberikan pemerintah pun meliputi di sektor konseling dan bantuan penghapusan konten. Serta, rujukan untuk bantuan hukum, medis, dan investigasi. Materi ilegal yang dihapus melebihi 300 ribu konten untuk pertama kalinya, naik 22,3 persen dari tahun ke tahun, dilansir Korea Herald pada Jumat (11/4/2025).