2 Remaja China Ditangkap karena Rekam Jet Tempur Korsel

Jakarta, IDN Times - Korea Selatan (Korsel) menangkap dua remaja China karena merekam jet tempur secara ilegal. Para penyelidik mengatakan pada 9 April 2025 bahwa keduanya diketahui telah mengunjungi Korsel sebanyak dua hingga tiga kali dalam setahun terakhir.
Para siswa SMA tersebut ditangkap saat merekam jet tempur lepas landas dan mendarat di pangkalan udara militer di Suwon, provinsi Gyeonggi, pada 21 Maret.
Pihak berwenang menemukan sejumlah besar gambar pada perangkat mereka yang memperlihatkan tidak hanya fasilitas militer Korea, tetapi juga pangkalan Amerika Serikat (AS) dan bandara-bandara besar, dilansir Korea Herald pada Kamis (10/4/2025).
1. Hasil investigasi sementara para penyelidik
Salah satu remaja mengatakan kepada penyelidik bahwa ayahnya adalah seorang pejabat badan keamanan publik China. Ia memasuki Korsel sebanyak tiga kali, yakni pada akhir tahun lalu, awal tahun ini, dan pada 18 Maret. Setiap kali kunjungan berlangsung selama 4 hingga 5 hari.
Sementara, siswa lainnya diyakini telah masuk dua kali, sekali tahun lalu dan lagi pada 18 Maret, bersamaan dengan remaja yang pertama.
Remaja pertama berencana untuk berangkat ke China melalui Bandara Internasional Incheon pada 23 Maret, lalu remaja kedua memiliki tiket pulang melalui Bandara Internasional Gimhae pada 22 Maret. Jika pernyataan mereka akurat, keduanya ditangkap sesaat sebelum meninggalkan negara itu setelah menyelesaikan kegiatan mereka.
"Kedua remaja itu telah didakwa melanggar Undang-Undang Perlindungan Pangkalan dan Instalasi Militer," kata para penyelidik," dikutip dari Korea JoongAng Daily.
2. Dua remaja China mengambil ribuan foto instalasi militer dan bandara

Selama kunjungan terakhir mereka dengan visa turis, keduanya diketahui menggunakan kamera DSLR yang dilengkapi dengan lensa tele, serta ponsel pintar mereka untuk mengambil foto instalasi militer utama Korsel-AS.
Foto-foto tersebut dilaporkan berjumlah ribuan dan termasuk gambar pesawat yang lepas landas dan mendarat, serta fasilitas kontrol lalu lintas udara.
Pihak berwenang telah mengonfirmasi bahwa keduanya telah mengunjungi setidaknya empat instalasi militer Korsel-AS. Ini termasuk Pangkalan Udara Suwon, Pangkalan Udara Osan, Camp Humphreys, dan Pangkalan Udara Cheongju. Serta, bandara-bandara besar, termasuk Incheon, Gimpo, dan Jeju.
Penyelidik mengatakan mereka sedang memverifikasi waktu dan lokasi pasti, di mana foto-foto itu diambil dan apakah foto-foto itu mencakup foto aset strategis AS. Mereka juga menggunakan analisis forensik pada ponsel, guna menentukan apakah para remaja tersebut mengunjungi situs-situs sensitif lainnya atau bandara lain selama kunjungan sebelumnya ke Korsel, baik secara bersamaan atau terpisah.
3. Korsel segera bentuk tim investigasi gabungan

Polisi awalnya menanggapi laporan bahwa dua orang pria merekam jet tempur dengan kamera di sekitar pangkalan Angkatan Udara, dan membawa kedua pelajar China tersebut ke kantor polisi setempat untuk diinterogasi.
Keduanya telah memasuki Korsel pada 18 Maret, bertepatan dengan latihan militer bersama Seoul-Washington, yakni Freedom Shield.
Badan Kepolisian Provinsi Gyeonggi Nambu, Badan Intelijen Nasional, dan Komando Keamanan Pertahanan telah membentuk tim investigasi gabungan atas kasus tersebut. Kedua pelajar tersebut telah dicekal, dan para penyelidik sedang memeriksa tanda-tanda spionase.