Korsel dan AS Pemer Kekuatan Militer kepada Korut

Jakarta, IDN Times – Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) mengadakan latihan militer gabungan di wilayah perbatasan dua negara Korea pada Kamis (20/2/2025). Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan, latihan itu merupakan upaya mencegah ancaman militer Korea Utara (Korut).
"Pelatihan ini dilakukan untuk menunjukkan kemampuan pencegahan AS yang diperluas terhadap ancaman nuklir dan rudal Korut dan meningkatkan interoperabilitas pasukan gabungan Korsel-AS," kata Kemenhan Korsel, dilansir Anadolu Agency.
Latihan militer antara kedua sekutu tersebut menandai latihan udara gabungan pertama sejak pelantikan Presiden Donald Trump bulan lalu. Latihan melibatkan setidaknya satu pesawat pengebom B-1B, beberapa jet tempur F-35A, F-15K Korsel, dan jet tempur F-16 AS.
Sebelumnya, pada 15 Januari, kedua sekutu bersama dengan Jepang juga telah melakukan latihan udara trilateral yang menhadirkan dua pesawat pengebom B-1B bersama dengan jet tempur F-15K Korsel dan jet tempur F-2 Jepang.
1. Seoul libatkan NATO untuk tanggapi Pyongyang
Secara terpisah, Ketua Kepala Staf Gabungan Korsel, Laksamana Kim Myung-soo, dan kepala Komite Militer NATO Laksamana Giuseppe Cavo Dragone mengadakan panggilan telepon pada Kamis. Keduanya membahas situasi keamanan di Semenanjung Korea.
”Kim mengupayakan tanggapan bersama dengan NATO dan masyarakat internasional di tengah meningkatnya ketidakpastian yang disebabkan oleh ancaman nuklir dan rudal Pyongyang serta meningkatnya kerja sama militer dengan Rusia," lapor Anadolu.
Dragone, yang merupakan mantan kepala pertahanan Italia dan menjabat sebagai kepala militer NATO pada 17 Januari, menyoroti pentingnya kerja sama.
Ia mengatakan, perkembangan teknologi nuklir dan rudal Korut serta menguatnya hubungan dengan Rusia telah menjadi ancaman global. Menurutnya, keamanan di Indo-Pasifik dan Eropa kini menjadi saling terhubung.