Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera Korea Selatan. (Unsplash.com/Stephanie Nakagawa)
Bendera Korea Selatan. (Unsplash.com/Stephanie Nakagawa)

Jakarta, IDN Times - Korea Selatan (Korsel) menyatakan kekhawatirannya atas risiko bioterorisme yang ditimbulkan oleh balon pembawa sampah dari Korea Utara (Korut).

Kepala Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (KDCA) Korsel, Jee Young-mee, khawatir dengan kandungan kimia yang ada di setiap sampah dari Korut. 

"Kami menyadari kemungkinan bioterorisme yang terkait dengan balon sampah Korut dan tidak dapat sepenuhnya mengesampingkan potensi penggunaannya sebagai senjata biokimia," kata Jee pada Selasa (8/10/2024), dikutip dari Korea Herald.

1. KDCA akan mengamankan vaksin cacar dan antraks

Ilustrasi vaksin. (unsplash.com/Mufid Majnun)

Selain itu, Jee menekankan pentingnya bersiap menghadapi kemungkinan ancaman tersebut termasuk menjaga persediaan vaksin untuk penyakit seperti cacar dan antraks.

"KDCA berencana mulai mengamankan vaksin antraks yang dikembangkan di dalam negeri mulai tahun depan, menyusul persetujuan yang diharapkan pada akhir tahun ini," ujarnya.

Jee mengungkapkan bahwa anggaran saat ini tidak cukup besar untuk memastikan ketersediaan vaksin dalam negeri yang berkelanjutan. Menanggapi hal ini, Menteri Kesehatan Cho Kyoo-hong mengatakan pihaknya akan bekerja sama secara aktif.

2. Korut terus mengirim balon pembawa sampah sejak Mei

Kepala Staf Gabungan (JCS) Korsel melaporkan pada Selasa pagi dan selama dua hari berturut-turut, Pyongyang mengirimkan balon pembawa sampah ke arah Korsel. Balon-balon tersebut terbang ke arah utara Provinsi Gyeonggi dan bagian lain di wilayah Seoul.

Pihaknya meminta masyarakat untuk menahan diri agar tidak menyentuh balon-balon tersebut, dan berhati-hati terhadap balon-balon yang berpotensi jatuh, Arirang News melaporkan.

Sejak akhir Mei, Korut telah meluncurkan ribuan balon pembawa sampah ke Korsel. Ini sebagai tindakan balasan terhadap selebaran anti-Pyongyang yang dikirim melintasi perbatasan oleh para pembelot dan aktivis yang berbasis di Korsel.

3. Korsel Tingkatkan Kerja sama dengan AS-Jepang

Menteri Luar Negeri Korsel, Cho Tae-yul, mengatakan bahwa pemerintah akan menjaga kesiapan terhadap potensi provokasi Pyongyang melalui kerja sama yang erat dengan Amerika Serikat (AS). Hal tersebut mengutip serangkaian provokasi Korut, seperti peluncuran balon sampah ke arah Selatan dan uji coba rudal.

Cho juga menekankan kerja sama Seoul-Washington terlepas dari hasil pemilihan presiden AS mendatang pada November, dikutip dari Yonhap.

Ia juga menyatakan akan terus memperkuat kerja sama dengan Jepang yang berorientasi masa depan dengan kabinet negara itu yang baru dibentuk, di bawah pemerintahan Perdana Menteri Shigeru Ishiba. Ini mengingat aliansi keamanan trilateral Seoul bersama Washington dan Tokyo.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorRahmah N