Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Korut Bakal Tutup Jalan dan Rel Menuju Korsel

Ilustrasi DMZ (IDN Times/Vanny El Rahman)
Ilustrasi DMZ (IDN Times/Vanny El Rahman)
Intinya sih...
  • Tentara Korut memutus semua jalan dan jalur kereta api ke Korsel, untuk membangun struktur pertahanan yang kuat di wilayah terkait.
  • Penutupan perbatasan dianggap sebagai langkah membela diri dan respons terhadap situasi militer akut di Semenanjung Korea.
  • Korut menyatakan akan menggunakan senjata nuklir jika musuh melanggar kedaulatan Pyongyang, menegaskan kekuatan absolutnya sebagai negara bersenjata nuklir.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Tentara Korea Utara (Korut) mengatakan akan memutus semua jalan dan jalur kereta api yang terhubung ke Korea Selatan (Korsel) mulai hari ini.

Penutupan jalan dan rel ini dinilai Korut dapat membangun struktur pertahanan yang kuat di wilayah tersebut. Keputusan itu diambil sebagai respons manuver politik Korea Selatan-Amerika Serikat (AS).

“Sebuah proyek akan diluncurkan pertama kali pada 9 Oktober untuk sepenuhnya memutus jalan dan jalur kereta api yang terhubung ke Korea Selatan dan membentengi wilayah terkait di pihak kita dengan struktur pertahanan yang kuat,” kata staf umum Tentara Rakyat Korut, dikutip dari ANTARA, Rabu (9/10/2024).

1. Ditutup permanen

foto Zona Demiliterisasi diambil dari sisi Korea Selatan (commons.m.wikimedia.org/Daniel Oberhaus)
foto Zona Demiliterisasi diambil dari sisi Korea Selatan (commons.m.wikimedia.org/Daniel Oberhaus)

Tentara tersebut menuturkan penutupan perbatasan secara permanen merupakan langkah membela diri. Pilihan itu diambil untuk melindungi Korut.

Lebih lanjut, Pyongyang menyatakan tindakan yang lebih tegas diambil sebagai respons terhadap situasi militer akut di Semenanjung Korea. Insiden itu mengacu pada latihan militer Korea Selatan di dekat perbatasan dan kunjungan aset nuklir strategis Amerika Serikat di kawasan itu.

Militer Korut menyatakan telah mengirim pesan telepon kepada militer AS di Korsel pada pukul 9:45 pagi (7.45 WIB) untuk mencegah kesalahpahaman dan konflik yang tidak sengaja terkait proyek penguatan.

2. Korut dan Korsel masih menegang

Ilustrasi DMZ (IDN Times/Vanny El Rahman)
Ilustrasi DMZ (IDN Times/Vanny El Rahman)

Pengumuman penutupan jalan dan rel kereta tersebut disampaikan di tengah ketegangan yang sedang berlangsung di Semenanjung Korea. Ketegangan terlihat ketika Korut mengirimkan balon pembawa sampah ke Korea Selatan. Korut juga secara terbuka mengunkap fasilitas pengayaan uranium untuk pertama kalinya.

AS menempatkan sekitar 28 ribu tentara di Korsel untuk mencegah agresi Korut, sebuah warisan Perang Korea tahun 1950-1953 yang berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.

3. Jika kedaulatan Korut dilanggar, nuklir akan dikirim

Sebelumnya, pemimpin Korut Kim Jong Un mengatakan negaranya akan menggunakan senjata nuklir jika musuh berupaya menggunakan kekuatan bersenjata yang melanggar kedaulatan Pyongyang.

Kim menyampaikan pernyataan ini saat menginspeksi pangkalan pelatihan operasi khusus pada awal pekan ini.

Ia menegaskan tidak ada ancaman eksternal atau tindakan militer yang dapat mencabut kemampuan nuklir Pyongyang. Kim Jong Un juga menekankan Korut telah mengamankan kekuatan absolutnya sebagai negara bersenjata nuklir yang tidak bisa digoyahkan dengan sistem dan sarana untuk menggunakannya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us