Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bersama Presiden Rusia Vladimir Putin. (commons.wikimedia.org/Presidential Executive Office of Russia)

Jakarta, IDN Times – Korea Utara akhirnya mengakui telah mengirim pasukan ke Rusia dalam satu tahun terakhir. Komisi Militer Pusat Partai Pekerja melalui Kantor Berita Korea Utara (KCNA) mengatakan, pengerahan itu dilakukan atas perintah Kim Jong Un secara langsung. Hal itu juga merupakan bagian dari kesepakatan keamanan antara Korea Utara dan Rusia.

"Berdasarkan perintah kepala negara, sub-unit angkatan bersenjata Republik menganggap wilayah Rusia sebagai wilayah negara mereka dan membuktikan aliansi yang kuat antara kedua negara," lapor KCNA, dilansir Channel News Asia pada Senin (28/4/2025).

Pyongyang dan Moskow menyepakati perjanjian keamanan pada Juni 2024, yang membuat kedua pihak akan melindungi satu sama lain.

1. Pasukan yang dikirim ke Rusia dianggap pahlawan

Pasukan militer Korea Utara di Ibu Kota Pyongyang. (Unsplash.com/Micha Brändli)

KCNA menambahkan, kerja sama dengan Rusia adalah suatu kehormatan. Terlebih lagi, para pasukan Korea Utara yang dikirim ke Rusia dianggap sebagai pahlawan yang membela kepentingan nasional.

"Mereka yang berjuang demi keadilan semuanya adalah pahlawan dan wakil kehormatan tanah air," tambahnya.

Korea Utara diperkirakan mengirim sekitar 14 ribu tentara, termasuk 3 ribu bala bantuan untuk menggantikan pasukan yang gugur.

Rusia pada Sabtu juga telah mengonfirmasi untuk pertama kalinya bahwa tentara Korea Utara telah bertempur bersama Rusia di Kursk.

2. Sebanyak 4 ribu pasukan Korea Utara telah tewas di Ukraina

Editorial Team

EditorRama

Tonton lebih seru di