Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rusia Klaim Sukses Rebut Kursk dengan Bantuan Tentara Korut

Tentara Rusia. (Mil.ru, CC BY 4.0 , via Wikimedia Commons)
Tentara Rusia. (Mil.ru, CC BY 4.0 , via Wikimedia Commons)

Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia Vladimir Putin, pada Sabtu (26/4/2025), mengatakan bahwa tentaranya berhasil mengusir seluruh tentara Ukraina dari Kursk Oblast. Ia menyebut Ukraina telah gagal dalam aksinya. 

Dalam beberapa bulan terakhir, Rusia sudah melancarkan serangan besar untuk merebut Kursk Oblast dari tentara Ukraina. Moskow disebut berniat mengadakan serangan ofensif baru pada musim semi untuk memperkuat posisinya dalam perundingan perdamaian. 

Di sisi lain, Rusia selama ini disebut sudah menerjunkan tentara Korut ke garis depan di Kursk Oblast. Tak hanya Korut, Ukraina mengklaim China ikut membantu Rusia setelah penangkapan warga China yang tergabung dalam tentara Rusia. 

1. Akui mendapat bantuan dari tentara Korut

Bendera Korea Utara. (pixabay.com/padrinan)
Bendera Korea Utara. (pixabay.com/padrinan)

Putin mengatakan bahwa Kursk Oblast seluruhnya sudah direbut oleh tentara Rusia. Ia pun mengucapkan selamat kepada Kepala Staf Militer Rusia, Valery Gerasimov, atas keberhasilan ini. 

"Hari ini, Desa Gornal yang menjadi area terakhir di Kursk Oblast sudah dibebaskan dari tentara Ukraina. Rezim Kiev telah gagal dalam perlawanannya di Kursk Oblast. Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh tentara atas usahanya membebaskan teritori Rusia," tuturnya, dikutip The Moscow Times.

Sementara itu, Gerasimov mengapresiasi keberanian dari tentara Korut yang ikut serta dalam operasi militer tersebut. Ia menyebut tentara Korut sudah membantu dalam mengalahkan pasukan Ukraina di Kursk Oblast. 

Tentara Rusia disebut sudah berada di perbatasan Sumy dan mengancam akan melancarkan serangan ke teritori Ukraina tersebut. Dalam beberapa pekan terakhir, Moskow sudah melakukan inkursi ke Sumy. 

2. Ukraina tolak kabar bahwa Rusia rebut seluruh Kursk Oblast

Tentara Ukraina. (commons.wikimedia.org/President Of Ukraine)
Tentara Ukraina. (commons.wikimedia.org/President Of Ukraine)

Kantor Staf Militer Ukraina menampik klaim Putin yang menyebut Rusia berhasil merebut seluruh teritori Kursk Oblast. Komentar tersebut dianggap tidak berdasarkan realita. 

"Operasi pertahanan di beberapa area di Kursk Oblast tetap berlanjut. Situasi ini cukup sulit, tapi unit kami akan terus melanjutkan dalam mempertahankan posisi kami dan melancarkan misi yang sudah ditugaskan," terangnya, dilansir TVP World

Menurut keterangan dari pengamat independen, DeepState, pernyataan Kremlin adalah sebuah kebohongan. Organisasi itu menyebut operasi di Kursk Oblast masih berlanjut dan belum selesai. 

"Desa Gornal masih berada di bawah kontrol Ukraina. Operasi militer di Kursk Oblast masih berlanjut. Pasukan Ukraina masih mencari dan menghancurkan logistik Rusia dan titik konsentrasinya," ungkapnya.

3. Putin mengaku siap bernegosiasi damai dengan Ukraina

Presiden Rusia, Vladimir Putin. (x.com/mfa_russia)
Presiden Rusia, Vladimir Putin. (x.com/mfa_russia)

Pada hari yang sama, Juru Bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa Putin sudah siap masuk ke tahap negosiasi perdamaian dengan Ukraina tanpa persyaratan usai bertemu dengan Perwakilan Khusus Amerika Serikat (AS), Steve Witkoff. 

"Putin sudah siap mengadakan dialog perdamaian sembari memaksimalkan kepentingannya. Rusia memiliki beberapa keinginan utama, yakni perebutan teritori dari Ukraina dan jaminan Ukraina tidak bergabung dengan NATO, serta pembatasan ketat militer Ukraina," ungkapnya, dikutip The Kyiv Independent.

Di sisi lain, Ukraina mengungkapkan sudah siap mengadakan negosiasi damai, tapi mengharapkan pada integritas teritorial dan kedaulatan Ukraina. Kiev menyebut masalah teritori dapat dibicarakan setelah gencatan senjata penuh.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us