Jakarta, IDN Times - Warga di wilayah terpencil di Gaza mengatakan bahwa anak-anak mereka tidak mendapat makanan selama berhari-hari karena banyaknya jumlah truk bantuan yang dilarang masuk.
Mahmoud Shalabi, seorang pekerja bantuan medis setempat di Beit Lahia, mengatakan bahwa warga terpaksa menggiling pakan ternak menjadi tepung untuk bertahan hidup. Namun, stok biji-bijian tersebut kini semakin berkurang.
“Orang-orang tidak menemukannya di pasar. Saat ini biji-bijian tersebut tidak tersedia di bagian utara Gaza dan Kota Gaza," katanya kepada BBC, seraya menambahkan bahwa stok makanan kaleng juga sudah habis.
“Makanan yang kami miliki sebenarnya berasal dar enam atau tujuh hari gencatan senjata (pada November) dan bantuan apa pun yang diizinkan masuk ke utara Gaza sebenarnya telah dikonsumsi sekarang. Apa yang dimakan orang-orang saat ini pada dasarnya adalah nasi, dan hanya nasi."