Ratusan Ribu Warga Gaza Kelaparan, PMI Bangun Dapur Umum

Jakarta, IDN Times – Tim Kemanusiaan Palang Merah Indonesia (PMI) dan Tim Kemanusiaan Egyptian Red Cross (Bulan Sabit Mesir) bekerja sama membuka fasilitas dapur umum di El-Arish, Mesir, yang berbatasan langsung dengan wilayah Rafah Gaza, sejak 6 Februari 2024.
Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meringankan penderitaan warga setempat dan menyelamatkan mereka yang terancam meninggal dunia karena tidak mendapat asupan makanan.
“Nantinya makanan jadi hasil olahan ini akan didistribusikan ke wilayah Gaza yang dapat ditempuh 1 jam perjalanan darat,” kata Kepala Markas Pusat PMI, Arifin Muh Hadi, dikutip dari keterangan pers yang diterima IDN Times, Jumat (9/2/2024).
Berikut IDN Times sajikan informasi lengkapnya.
1. Sebanyak 800 ribu warga Gaza terancam meninggal dunia karena kelaparan

Sejauh ini, serangan Israel terhadap Palestina masih terus berlanjut. Hal ini menyebabkan kondisi warga setempat pun kian memprihatinkan.
Salah satu persoalan yang mendera mereka adalah kelaparan yang merajalela akibat blokade yang dilakukan pasukan Israel terhadap 2,2 juta warga Gaza. Diperkirakan sekitar 800 ribu warga Gaza, terutama yang tinggal di utara, terancam meninggal karena kelaparan.
2. Alasan El-Arish dipilih sebagai pusat dapur umum

Arifin menjelaskan alasan dipilihnya El-Arish sebagai pusat dapur umum untuk warga Gaza. Menurutnya, karena tersedianya fasilitas yang dibutuhkan di wilayah ini.
“El-Arish dipilih sebagai pusat dapur umum karena ketersediaan fasilitas gas dan listrik yang tentunya lebih baik, daripada harus membuat dapur umum dalam wilayah Gaza,” ujarnya.
Dia menambahkan, makanan hasil olahan di dpaur umum tersebut akan didistribusikan kepada warga Gaza, yang jaraknya sekitar 1 jam perjalanan darat.
3. Dapur umum dibuka hingga 17 Februari 2024

Adapun fasilitas dapur umum ini direncanakan akan dibuka hingga 17 Februari 2024. Namun dapat diperpanjang waktunya, tergantung dengan kondisi di lapangan.
Hal tersebut mengingat konflik antara Hamas dan pasukan Israel di wilayah Gaza yang belum menunjukkan tanda-tanda selesai dalam waktu dekat ini.