Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi warga Palestina di Gaza (pixabay.com/hosnysalah)

Jakarta, IDN Times - Kelompok Palestina Hamas telah mengeksekusi sejumlah orang yang diduga melakukan penjarahan di Jalur Gaza. Situasi ini terjadi di tengah memburuknya krisis pangan di wilayah tersebut sejak Israel menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan pada Maret 2025.

Sejak pekan lalu, geng-geng bersenjata kerap muncul di jalanan Kota Gaza untuk memburu sisa-sisa pasokan makanan. Hamas mengklaim bahwa beberapa dari geng tersebut bekerja sama dengan Israel. Dalam satu insiden, drone Israel menyerang pasukan polisi yang mengejar para penjahat di Kota Gaza, mengakibatkan seorang polisi tewas dan beberapa lainnya terluka.

“Kami akan menindak dengan tangan besi semua pemberontak ini, dan kami akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghalangi mereka, tidak peduli resikonya, dan kami tidak akan membiarkan mereka terus meneror warga, mengancam nyawa mereka, dan mencuri harta benda mereka,” kata Kementerian Dalam Negeri Gaza dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (3/5/2025).

1. Para penjarah juga curi uang dan ponsel warga

Ahmed, warga Kota Gaza, mengungkapkan bahwa geng-geng kriminal tidak hanya mencuri makanan, melainkan juga mengambil uang dan ponsel milik warga.

“Mereka membantu pendudukan dalam membuat kami kelaparan; mereka harus diperlakukan sebagai kolaborator,” ujar Ahmed, yang menolak disebutkan nama lengkapnya.

Ismail Al-Thawabta, Direktur Kantor Media Pemerintah Gaza, mengatakan bahwa sebagian penjarah bertindak di bawah perlindungan kelompok klan, sementara lainnya tergabung dalam kelompok yang terorganisir. Beberapa di antaranya diduga mendapat dukungan langsung dari Israel.

Al-Thawabta menambahkan bahwa sejumlah eksekusi telah dilakukan terhadap beberapa penjahat kelas atas yang terbukti terlibat dalam penjarahan, dilansir dari The New Arab.

2. Hamas berlakukan jam malam

Editorial Team

EditorFatimah

Tonton lebih seru di