Jakarta, IDN Times - Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinlan menyebut negara-negara anggota Bali Process tidak perlu bertemu untuk membahas krisis pengungsi Rohingya yang saat ini sedang terjadi. Hampir satu juta warga Rohingya sekarang tinggal di kamp pengungsi di Cox Bazar, Bangladesh, setelah lari dari Myanmar pada 2017.
Kamp itu dikategorikan sebagai yang terpadat di dunia dan ini berbahaya di tengah pandemik COVID-19, yang membutuhkan kebiasaan jaga jarak fisik dan karantina. Selain itu, krisis terbaru adalah adanya 269 pengungsi Rohingya yang melakukan perjalanan laut dengan kapal, lalu terdampar di Malaysia. Kini, mereka terlunta-lunta.
Kantor berita Anadolu melaporkan, Malaysia meminta Bangladesh segera membawa mereka kembali, tapi permintaan ini ditolak. "Bangladesh takkan menerima mereka. Bangladesh tak punya kewajiban maupun posisi untuk menerima lebih banyak Rohingya lagi," kata Menteri Luar Negeri AK Abdul Momen.