Kroasia Tolak Pengiriman Misi Pelatihan NATO di Ukraina

Jakarta, IDN Times - Presiden Kroasia, Zoran Milanovic, pada Rabu (2/10/2024) menolak pengiriman tentara ke Ukraina sebagai bagian dari misi NATO Security Assistance and Training for Ukraine (NSATU). Ia mengkhawatirkan negaranya akan terseret dalam konflik Rusia-Ukraina.
Sejak pecahnya perang Rusia-Ukraina, Milanovic dikenal memiliki pandangan yang berbeda dibanding pemimpin negara Uni Eropa (UE) dan NATO lainnya. Ia menolak pengiriman misi pelatihan ke Ukraina dan kerap mengkritisi sanksi Barat ke Rusia yang dianggap tidak efektif.
1. Klaim tidak sesuai dengan kepentingan nasional Kroasia
Milanovic mengatakan, misi NSATU tidak sesuai dengan kepentingan nasional Kroasia. Ia mengklaim pengiriman personel militer ke Ukraina hanya akan membahayakan keamanan negara dan tentaranya.
"Sebagai pimpinan tertinggi Pasukan Bersenjata Kroasia, saya tidak mengizinkan partisipasi keanggotaan tentara kami dalam misi seperti ini yang mengancam kepentingan nasional Kroasia dan memiliki konsekuensi besar terhadap keamanan negara," terangnya, dikutip HRT.
"Kroasia akan membantu Ukraina dan akan terus melakukannya. Namun, bantuan itu tidak berupa partisipasi dari Pasukan Bersenjata Kroasia. Maka dari itu, selama saya masih menjadi presiden, saya tidak akan mengizinkan kebijakan ini," tambahnya.
Meski menolak pengiriman bantuan pelatihan militer ke Ukraina, tapi Milanovic mengizinkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Ukraina. Ia pun mengecam serangan Rusia ke Ukraina yang melanggar hukum internasional.