Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) tengah berhadapan dengan aksi kekerasan bersenjata berupa penembakan massal. Dalam insiden yang terbaru, pada Sabtu (4/6/2022), penembakan terjadi di Philadelphia dan menewaskan tiga orang.
Sampai saat ini belum ada kabar tentang penangkapan pelaku. Menurut keterangan polisi, penembakan itu dilakukan oleh beberapa orang yang melepaskan tembakan ke tengah kerumunan di daerah South Street yang padat.
Pada Sabtu tengah malam, ratusan orang yang sedang menikmati suasana South Street di Philadelpia dikejutkan oleh aksi penembakan yang dilakukan pria bersenjata. Akibat aksi tersebut, dua lelaki dan seorang perempuan tewas.
"Ada ratusan orang yang menikmati South Street, seperti yang mereka lakukan setiap akhir pekan ketika penembakan ini terjadi," kata Inspektur Polisi Philadelphia, DF Pace, dikutip dari Reuters.
Selain tiga orang yang tewas, korban lainnya ada 11 orang yang terluka. Mereka dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Insiden penembakan kali ini menyusul peristiwa sebelumnya yang terjadi di New York, Texas, dan Oklahoma. Puluhan orang telah tewas dalam tiga peristiwa penembakan massal yang terjadi dalam waktu berdekatan itu.
Menurut keterangan polisi, ada beberapa penembak yang melancarkan aksi pada Sabtu tengah malam tersebut. Dilansir VOA, DF Pace juga menjelaskan bahwa seorang petugas polisi sempat menindak salah satu penembak. Tapi tidak jelas apakah tembakan itu mengenai pelaku.
Polisi yang berusaha menyelidiki harus menunggu sampai pagi untuk melihat rekaman kamera pengawas dari toko-toko yang dekat lokasi kejadian. Ketika peristiwa itu berlangsung, banyak toko-toko sedang tutup.
Sejauh ini polisi menemukan dua pistol di tempat kejadian. Tapi belum ada penangkapan yang dilaporkan dan penyelidikan sedang dilakukan.
"Banyak pertanyaan yang belum terjawab," kata Pace.
South Street, tempat penembakan massal itu terjadi, adalah salah satu tempat populer untuk nongkrong. Di tempat itu ada banyak restoran, toko, dan bar yang menarik wisawatan, dan penduduk lokal.
Setelah kejadian itu, ada penembakan lain yang mengikuti dan terjadi di dekat lokasi penembakan pertama. Polisi menemukan 13 selongsong peluru.
Dilansir NBC Philadelphia, Pace mengatakan bahwa para petugas sedang menyelidiki apakah ada hubungan dalam dua penembakan tersebut.
Menurut The Philadelphia Inquirer, polisi menemukan seorang lelaki tergeletak dengan beberapa luka tembak di dekat lokasi penembakan kedua. Lelaki itu dilarikan ke Rumah Sakit Universitas Thomas Jefferson, tapi nyawanya tidak tertolong.