Jakarta, IDN Times - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Uni Eropa digelar besok di Brussel, Belgia. Presiden RI Joko “Jokowi” Widodo pun telah bertolak ke Brussel untuk menghadiri KTT ini.
KTT ini pun menandai 45 tahun hubungan kemitraan antara ASEAN dan Uni Eropa. Jokowi menyebut bahwa Uni Eropa merupakan mitra dagang terbesar ASEAN, setelah Amerika Serikat dan China.
Dikutip dari situs resmi consilium.europa.eu, Selasa (13/12/2022), KTT ini merupakan kesempatan untuk menegaskan kembali komitmen Uni Eropa dan negara anggotanya terhadap kemitraan strategis UE-ASEAN.
“KTT ini akan menunjukkan komitmen bersama terhadap tatanan internasional, penghormatan terhadap hukum internasional dan hubungan multilateralisme yang efektif,” sebut Uni Eropa.
Uni Eropa dan ASEAN telah menjadi mitra strategis pada 2020 lalu. Kemitraan tersebut didasarkan pada nilai dan prinsip bersama seperti tatanan internasional, multilateralisme yang efektif dan berkelanjutan, serta perdagangan bebas.
Selain itu, isu Indo-Pasifik juga akan menjadi perhatian di KTT ASEAN-Uni Eropa tahun ini, utamanya dalam menyoroti prinsip-prinsip umum dan sinergi antara strategi Indo-Pasifik Uni Eropa dan ASEAN Outlook on Indo Pacific.
“Tujuan strategi UE untuk kerja sama di Indo-Pasifik adalah untuk berkontribusi pada stabilitas, keamanan, kemakmuran, dan pembangunan berkelanjutan kawasa,” lanjut keterangan itu.
Selanjutnya, Uni Eropa juga akan menegaskan kembali dukungannya terhadap sentralitas ASEAN.
Dalam konferensi persnya tadi pagi, Jokowi menyebut Uni Eropa merupakan mitra dagang ketiga terbesar di ASEAN, setelah Amerika Serikat dan China. Jokowi menerangkan, total perdagangan ASEAN-Uni Eropa pada 2021 sebesar 268,9 miliar dolar AS.
Selain itu, kata Jokowi, investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI) Uni Eropa ke ASEAN mencapai 26 miliar Dolar Amerika Serikat pada tahun 2021.