KTT Perdamaian Ukraina Keluarkan Pernyataan Bersama, Ini Isinya!

Jakarta, IDN Times - Swiss, pada 15-16 Juni 2024, menjadi tuan rumah KTT Perdamaian yang membahas kelanjutan konflik di Ukraina. Gelaran KTT ini diselenggarakan di Burgenstock, kanton Nidwalden.
Dilansir dari laman resmi pemerintahan Swiss, KTT digelar dengan tujuan mengembangkan pemahaman terkait jalan menuju perdamaian yang adil dan abadi di Ukraina.
Menindaklanjuti permintaan Ukraina, Swiss mengundang lebih dari 160 delegasi di seluruh dunia untuk turut serta dalam KTT Perdamaian pertama ini, termasuk Indonesia. Dari daftar kehadiran yang tertera di laman tersebut, tertulis bahwa dari Indonesia yang akan hadir yaitu Duta Besar RI untuk Swiss, Ngurah Swajaya.
1. KTT keluarkan joint communique
Dari KTT yang digelar selama dua hari ini, dikeluarkanlah sebuah joint communique atau pernyataan bersama terkait situasi di Ukraina dan bagaimana bisa membangun perdamaian di sana.
“Kami berkumpul di Swiss pada tanggal 15-16 Juni 2024 untuk meningkatkan dialog tingkat tinggi mengenai jalan menuju perdamaian yang komprehensif, adil dan abadi bagi Ukraina. Kami mengulangi resolusi A/RES/ES-11/1 dan A/RES/ES-11/6 yang diadopsi pada Majelis Umum PBB dan menggarisbawahi komitmen kami untuk menegakkan hukum internasional termasuk Piagam PBB,” sebut pernyataan itu.
Sejumlah aspek pun tertuang dalam pernyataan bersama ini, antara lain soal penggunaan nuklir dan instalasi nuklir yang harus aman, terjamin, terlindungi dan ramah lingkungan.
Pembangkit dan instalasi tenaga nuklir Ukraina, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia, harus beroperasi dengan aman dan terjamin di bawah kendali kedaulatan penuh Ukraina dan sejalan dengan prinsip-prinsip IAEA serta di bawah pengawasannya.
Ketahanan pangan global bergantung pada produksi dan pasokan produk pangan yang tidak terputus. Lalu, semua tawanan perang harus dibebaskan melalui pertukaran penuh. Semua anak-anak Ukraina yang dideportasi dan dipindahkan secara tidak sah, serta semua warga sipil Ukraina lainnya yang ditahan secara tidak sah, harus dikembalikan ke Ukraina.