Menhub: Larangan Muslim Masuk Amerika Bisa Menguntungkan Indonesia

Dengan dalih kemananan dan tidak menyinggung satu agama pun, Presiden Amerika Serikat Donald Trump melarang sementara masuknya pengungsi dan warga dari tujuh negara Muslim ke negaranya.

Dikutip The Guardian, (30/1), Trump juga mengatakan bahwa apa yang dilakukannya ini tidak terkait dengan agama, tapi merupakan perang melawan teror dan menjaga negara Amerika tetap aman. Untungnya, ini tidak berlaku pada semua negara muslim. Trump menegaskan bahwa ada 40 negara di dunia dengan penduduk mayoritas Islam yang tidak masuk dalam aturan ini. Dia berharap dengan adanya kebijakan keamanan ini maka keamanan di negeri Paman Sam akan lebih baik selama 90 hari mendatang.
Siapa saja negara yang masuk dalam daftar hitam AS?

Trump menegaskan bahwa langkahnya ini sama dengan yang dilakukan Presiden Barack Obama. Sebelumnya ex-presiden amerika itu pernah melarang pengungsi asal Irak selama enam bulan pada tahun 2011.
Trump telah mengeluarkan surat perintah yang isinya melarang warga dari tujuh negara Muslim memasuki AS selama 90 hari mendatang. Mereka adalah Suriah, Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan dan Yaman. Dalam aturan tersebut juga berisi larangan selama 120 hari menghentikan arus pengungsi dari Suriah.
Adakah keuntungan dari kebijakan Trump untuk Indonesia?

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan bahwa Indonesia akan mendapatkan keuntungan dari kebijakan Donald Trump tersebut. Ini akan mengalihkan warga negara yang dilarang tersebut untuk datang ke Indonesia sebagai wisatawan.
Tetapi, Budi juga menegaskan bahwa kebijakan ini tidak akan berpengaruh terhadap hubungan Indonesia dengan Amerika Serikat (AS). Dia juga masih mengkaji untung-rugi hubungan Indonesia dengan AS di bawah kepemimpinan Trump.