Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Latvia (unsplash.com/upmanis)

Intinya sih...

  • Menteri Pertahanan Latvia, Andris Spruds, umumkan kenaikan anggaran pertahanan mulai tahun depan.
  • Anggaran pertahanan akan dinaikkan 4 persen dari PBD mulai 2026 dan 5 persen sesuai ambang batas minimal NATO.
  • Latvia akan mengupayakan pendanaan dari UE untuk membangun dan melengkapi shelter di seluruh negara.

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Latvia, Andris Spruds, pada Rabu (19/2/2025), mengumumkan kenaikan anggaran pertahanan mulai tahun depan. Langkah ini dilakukan imbas ancaman Rusia di negaranya di tengah berkecamuknya perang di Ukraina. 

Badan Perlindungan Konstitusi Latvia (SAB) mengatakan bahwa Rusia akan membangun militer setelah gencatan senjata di Ukraina. Pihaknya mengklaim, Moskow akan mengupayakan sabotase sebagai bagian dari rencana konfrontasi dengan NATO. 

1. Anggaran pertahanan Latvia akan dinaikkan hingga 4 persen

Spruds mengatakan bahwa anggaran pertahanan akan dinaikkan 4 persen dari PBD mulai 2026. Kemudian tahun berikutnya anggaran akan dinaikkan kembali menjadi 5 persen dari PDB sesuai dengan ambang batas minimal NATO. 

"Semua ini membutuhkan sumber daya. Maka dari itu, ada keputusan ini untuk mengalokasikan 4 persen dari PDB untuk pertahanan pada tahun depan. Ini akan berlanjut 5 persen pada tahun berikutnya. Ini sesuai dengan rencana dan tujuan NATO," terang Spruds, dikutip Baltic News Network.

Ia menambahkan, besaran anggaran pertahanan itu penting untuk memperkuat 26 prioritas pertahanan yang diberikan oleh militer Latvia. Ia menyebut, sudah ada kontrak mengenai suplai senjata dan pengirimannya. 

Spruds mengatakan bahwa Latvia memiliki tugas mempertahankan wilayah negara. Ia pun terlibat secara langsung bersama negara-negara sekutu di NATO dan Eropa untuk mempertankan keamanan kawasan. 

2. Dorong Uni Eropa mulai investasi di sektor pertahanan

bendera Uni Eropa. (unsplash.com/alexandrelallemand)

Pekan lalu, Spruds mengaku percaya diri bahwa Uni Eropa (UE) mampu menghalangi ambisi Rusia saat ini dan di masa yang akan datang. Ia menyarankan bahwa investasi pertahanan harus dimulai pada hari ini. 

"Rusia adalah negara agresif yang membuat ancaman bagi kita semua. Maka, investasi pertahanan tentu saja harus dibuat saat ini. Saya percaya bahwa Eropa mampu meningkatkan pertahanan untuk mencegah serangan dari Rusia," tuturnya, dikutip Euronews

Ia mengatakan, Eropa harus bersiap dengan sikap agresif Rusia yang bisa datang kapan saja. Spruds menyebut, Eropa sudah mempersiapkannya dan sedang memproses pembangunan pertahanan yang ampuh. 

Ia menambahkan, UE harus mengekspansi industri pertahanan dan membangun kapabilitas militer.  

3. Latvia akan bangun ratusan shelter bom di negaranya

Menteri Dalam Negeri Latvia, Rihards Kozlovskis, mengajukan proposal terkait distribusi pendanaan yang akan diberikan kepada pemerintah daerah untuk membangun shelter bom. Rencana saat ini adalah sekitar 500 fasilitas yang bisa dijadikan shelter bom. 

Ia menambahkan, Latvia akan mengupayakan pendanaan dari UE untuk membangun dan melengkapi shelter di seluruh negara. 

"Ini adalah pendanaan sesungguhnya untuk membangun dan melengkapi shelter di Latvia. Pendanaan dari Eropa ini akan sangat berfungsi signifikan untuk perlindungan warga sipil. Saya berniat membangun kerja sama dengan pemerintah daerah di Latvia," ungkapnya, dilansir LSM

Demi percepatan proses pembangunan shelter, Kozlovskis sudah meminta seluruh kepala daerah untuk memberikan pandangan mereka soal proposal pengajuan dana tersebut pada akhir Februari. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorBrahm