Kazakhstan Protes Serangan Drone Ukraina di Pipa Migas Rusia

- Kazakhstan protes serangan drone Ukraina di stasiun pompa minyak di Rusia, mengakibatkan berkurangnya pengiriman minyak dari Kazakhstan.
- Serangan Ukraina di Rusia menjadi lanjutan aksi untuk menyasar kilang minyak, berdampak pada ekonomi Kazakhstan dan perusahaan asing seperti Chevron.
- Pipa milik Caspian Pipeline Consortium (CPC) yang terkena serangan mempengaruhi pengiriman minyak dari tiga kilang minyak terbesar di Kazakhstan, termasuk di Tengiz.
Jakarta, IDN Times - Kazakhstan, pada Rabu (19/2/2025) memprotes serangan drone Ukraina di stasiun pompa minyak mentah di Krasnodar, Rusia. Pihaknya mengklaim bahwa kerusakan pipa minyak tersebut mengakibatkan berkurangnya pengiriman minyak dari Kazakhstan.
Pada Senin (17/2/2025), Rusia mengklaim sudah menangkis 90 drone di bagian selatan negaranya. Aksi ini menjadi lanjutan serangan Ukraina untuk menyasar kilang minyak di dalam teritori Rusia yang digunakan membantu kepentingan perang di Ukraina.
1. Berdampak pada pengiriman minyak asal Kazakhstan
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Kazakhstan, Aibek Smadiyarov, mengatakan bahwa kerusakan di pipa milik Caspian Pipeline Consortium (CPC) akan berdampak pada ekonomi Kazakhstan.
"Insiden ini adalah permasalahan penting bagi ekonomi Kazakhstan. Kami, tentu saja, akan mendiskusikan situasi ini dengan rekan kami Ukraina melalui saluran diplomatik," terangnya, dikutip Yahoo News.
Stasiun pompa minyak di saluran CPC sudah mengirimkan sekitar 80 persen minyak mentah asal Kazakhstan. Setelah serangan drone tersebut, pengiriman terpaksa dihentikan sementara dan kemungkinan akan ada pengurangan pengiriman.
Pipa tersebut mengirimkan minyak dari tiga kilang minyak terbesar di Kazakhstan, termasuk di Tengiz. Pengeboran minyak di Tengiz tersebut diketahui dipimpin oleh perusahaan migas besar Amerika Serikat (AS), Chevron.
2. Ukraina berusaha menghindari serangan ke pipa CPC

Peneliti dari Carnegie Center for Russian dan Eurasian Studies, Temur Umarov, mengatakan bahwa Ukraina selama ini menghindari serangan yang menargetkan infrastruktur CPC di Rusia. Kiev berupaya menghindari masalah dengan Kazakhstan.
"Apapun konsekuensinya dan reaksi dari episode ini, ini mengingatkan kembali bahwa Kazakhstan berada dalam ketergantungan besar pada pipa CPC. Dari situ, Kazakhstan dapat ditekan oleh Rusia dan seperti apa yang terjadi saat ini, ditekan oleh negara lain," tuturnya, dilansir The Times of Central Asia.
Di sisi lain, Direktur Jenderal CPC Nikolay Gorban mengatakan bahwa akan dibutuhkan waktu unutk memperbaiki pipa. Ia menyebut, operasional pipa yang menghubungkan Tengiz-Novorossiysk itu terpaksa mengurangi kapasitas pengirimannya imbas serangan.
3. Rusia klaim serangan ini sebagai respons Ukraina atas dialog di Arab Saudi

Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan bahwa serangan Ukraina di fasilitas CPC adalah respons terhadap dialog antara Rusia dan AS.
"Menurut pakar, serangan drone Ukraina ini adalah respons dari diskusi di Konferensi Muenchen dan kemungkinan besar ini adalah respons kepada keputusan AS yang dilakukan oleh Ukraina mengenai perbincangan yang sudah direncanakan," tuturnya, dilansir Tass.
Novak menambahkan bahwa pipa CPC berada di bawah kesepakatan antara Rusia dan Kazakhstan, serta anggota konsorsium lainnya. Sementara, konsorsium tersebut termasuk sejumlah perusahaan AS, seperti Chevron, Exxon, dan perusahaan migas Eropa, seperti Shell.
Perusahaan tersebut tidak masuk dalam sanksi dan diperbolehkan mengirimkan minyak melalui teritori Rusia menggunakan pipa tersebut. Ia menyebut, serangan ini bertujuan untuk menghentikan pengiriman minyak dari perusahaan asing.