Melansir dari The Guardian, peningkatan migran ilegal yang masuk melalui Belarus membuat Latvia, Lithuania, dan Polandia menuduh Belarus sengaja membiarkan migran melintasi perbatasan untuk melawan sanksi dari UE. Belarus telah mengalami ketegangan dengan ketiga negara tersebut. Lithuania telah menjadi tempat pelarian para poltisi saingan Lukashenko.
Pemerintah Lukashenko telah disanksi UE terkait pemilu yang dianggap curang pada tahun lalu dan tindakan memaksa pesawat mendarat secara paksa demi menangkap jurnalis yang dianggap pembangkang. Lukashenko pada hari Senin megatakan dia tidak menggunakan migran untuk "memeras" UE, sikapnya ini merupakan reaksi atas tekanan UE yang menyulitkan negara.
Jumlah migran ilegal yang menuju Lithuania dilaporkan telah berkurang. Menurunnya migran ke Lithuania karena UE membujuk Irak menghentikan penerbangan ke Lithuania, tapi terjadi peningkatan migran ke Polandia dan Latvia.
Ada sebuah video yang beredar menunjukkan bahwa penjaga perbatasan Belarus membawa migran ke dekat perbatasan UE, memberitahu rute menuju negara UE dan dan menyuruh mereka menuju perbatasan UE. Belarus diperkirakan akan membawa lebih banyak migran dari Afghanistan untuk melintasi perbatasan.
Para migran yang melintasi perbatasan Belarus kebanyakan berasal dari Irak, Iran, Kamerun, Kongo, dan Suriah.