Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
bendera Lebanon (unsplash.com/Charbel Karam)

Intinya sih...

  • Perdana Menteri Lebanon desak Israel hentikan serangan di Lebanon dan perang di Gaza.
  • Resolusi PBB 1701 menuntut penghentian permusuhan antara Lebanon dan Israel.
  • Menteri Luar Negeri AS memperingatkan agar konflik tidak meluas ke Lebanon, perseteruan semakin memanas.

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mendesak Israel untuk menghentikan serangan berulang terhadap Lebanon dan mengakhiri perang mematikannya di Jalur Gaza.

“Kami secara konsisten mengadvokasi perdamaian dan pilihan kami adalah mengupayakan perdamaian dan menerapkan Resolusi PBB 1701,” kata Mikati saat mengunjungi wilayah selatan, dikutip dari ANTARA, Minggu (30/6/2024).

1. Minta Israel patuhi resolusi DK PBB

Pada 11 Agustus 2006 lalu, Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat mengeluarkan Resolusi 1701 yang menuntut penghentian penuh permusuhan antara Lebanon dan Israel.

“Israel harus menghentikan serangannya yang sedang berlangsung di Lebanon, menghentikan perang di Gaza, dan semua pihak harus mematuhi Resolusi No. 2735,” tegas Mikati.

Resolusi No. 2735 menganjurkan untuk mencapai perjanjian gencatan senjata yang komprehensif dan memfasilitasi kesepakatan pertukaran sandera, memastikan penyediaan bantuan kemanusiaan yang cukup dan berkelanjutan ke seluruh wilayah Jalur Gaza.

2. AS juga peringatkan Israel agar tak serang Lebanon

Menlu AS Antony Blinken dan PM Israel Benjamin Netanyahu (Twitter.com/Secretary Antony Blinken)

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken memperingatkan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant agar tidak membiarkan konflik di Gaza meluas ke Lebanon.

“Pentingnya menghindari eskalasi konflik lebih lanjut dan mencapai resolusi diplomatik yang memungkinkan keluarga Israel bisa kembali ke rumah mereka,” kata juru bicara Kemlu AS, Matthew Miller, dikutip dari Voice of America.

Blinken juga disebut mendesak Gallant agar bisa mengambil sejumlah langkah untuk melindungi pekerja bantuan kemanusiaan di Gaza.

3. Israel sempat nyatakan siap perang dengan Hizbullah

Perseteruan antara Israel dan kelompok Hizbullah Lebanon makin memanas di perbatasan. Tentara Israel dan Hizbullah rutin saling lepas tembakan dan roket.

Para pejabat senior di Israel meyakini potensi perang kedua belah pihak segera dimulai. “Berbulan-bulan kami meminta Hizbullah mundur tapi kami terpaksa melancarkan perang ini,” kata seorang pejabat Israel.

Sejumlah negara bahkan sudah bersiap untuk mengevakuasi warganya yang tinggal di Lebanon, salah satunya Kanada dan Kuwait.

Editorial Team