Jakarta, IDN Times - Konflik bersenjata di timur laut Kolombia pada Minggu (19/1/2025) telah menewaskan lebih dari 80 orang. Bentrokan itu melibatkan kelompok Tentara Pembebasan Nasional (ELN). Sebanyak 20 orang lainnya terluka akibat kekerasan ini.
Pemerintah Kolombia menghentikan pembicaraan damai menyusul insiden tersebut. Ribuan warga terpaksa mengungsi untuk menyelamatkan diri.
Gubernur Santander Utara, William Villamizar, mengatakan sebagian besar korban berasal dari wilayah Catatumbo. Kawasan ini berbatasan dengan Venezuela.
Dilansir dari The Guardian, Catatumbo menjadi pusat perebutan kekuasaan antara kelompok bersenjata yang memperebutkan ladang coca.
Sejak 2016, perjanjian damai di Kolombia gagal mengakhiri konflik. Salah satu kelompok utama, FARC, telah meletakkan senjata. Namun, pecahan kelompok ini terus beroperasi bersama Clan del Golfo dan ELN.