Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kolombia Pertahankan Relasi dengan Venezuela Meski Tolak Maduro 

Ilustrasi bendera Kolombia. (Santiago Quintero, CC BY 3.0 , via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • Presiden Kolombia menyebut demokrasi dicuri di Venezuela
  • Kolombia tetap buka hubungan diplomatik dengan Venezuela di bawah rezim Maduro
  • Petro menolak usulan intervensi militer ke Venezuela dan menyerukan dialog demokratik

Jakarta, IDN Times - Presiden Kolombia Gustavo Petro, pada Minggu (12/1/2025), mengatakan bahwa demokrasi telah dicuri di Venezuela. Namun, ia menyebut negaranya tetap membuka hubungan diplomatik dengan Venezuela di bawah rezim Presiden Nicolas Maduro. 

Beberapa hari terakhir, situasi di Venezuela masih tegang menyusul pelantikan Maduro untuk periode ketiga pada Jumat (10/1/2025). Sejumlah negara menolak mengakui Maduro menjadi pemimpin di negara Amerika Selatan tersebut imbas polemik hasil pilpres. 

1. Sebut Maduro telah merebut hak Machado ikut dalam pilpres

Petro mengatakan bahwa rezim Maduro telah merebut hak milik pemimpin oposisi Venezuela, Maria Corina Machado, untuk ikut serta dalam pilpres dan dipilih langsung oleh rakyat Venezuela. 

"Kami tetap mempertahankan hubungan diplomatik dengan Venezuela, tapi bukan karena kami mengakui hasil pemilu di sana yang tidak bebas sejak awal. Ketika sanksi ekonomi diangkat rakyat seharusnya dapat memilih dengan bebas, tapi itu semua dilanggar," terangnya, dikutip EFE

Presiden Kolombia itu menyebut bahwa pemerintah akan mengupayakan dialog secara demokratik antara Kolombia dan Venezuela. Ia pun menyerukan agar pemerintahan Maduro tetap menghormati rakyat Venezuela. 

Ia mengecam pelanggaran hak-hak dasar rakyat Venezuela di Kolombia, Venezuela maupun di seluruh dunia. Ia menyerukan bahwa hubungan diplomatik adalah untuk persatuan dari rakyat kedua negara dan tidak terdampak oleh pertentangan kedua pemerintahan. 

2. Petro tolak usulan intervensi militer ke Venezuela

Pada saat yang sama, Petro menolak usulan dari mantan Presiden Kolombia Alvaro Uribe untuk mengadakan intervensi militer ke Venezuela menyusul pelantikan Maduro. 

"Setelah mengintensifikasi perang saudara di Kolombia dan negara ikut andil dalam membunuh, menyiksa pemuda hingga memenjarakannya. Ia menginginkan agar pemuda Kolombia dan Venezuela berperang satu sama lain," tuturnya, dilansir Europa Press

Ia menyebut bahwa, Uribe telah mempromosikan kekerasan dan perang sebagai jalan terbaik. Petro mengungkapkan bahwa dampak invasi militer sangatlah besar dan jauh lebih buruk dibandingkan sanksi ekonomi kepada suatu negara. 

Sebelumnya, Uribe mengusulkan intervensi militer internasional di Venezuela untuk menyingkirkan Maduro dari kursi kekuasaan. Ia meminta PBB untuk melakukan invasi dan mengadakan pemilu yang bebas dan adil di Venezuela. 

3. Brasil dan Kolombia tutup pintu perbatasan Venezuela

ilustrasi bendera Brasil (pexels.com/jonathanborba)

Menjelang pelantikan Maduro, Gubernur Tachira Freddy Bernal mengumumkan penutupan pintu perbatasan Kolombia-Venezuela untuk sementara waktu. Pintu perbatasan tersebut baru dijadwalkan akan dibuka kembali pada Senin. (13/1/2024). 

Melansir Reuters, pemerintah Brasil mengumumkan penutupan perbatasan Venezuela pada hari pelantikan Maduro. Brasilia menyebut, penutupan tersebut atas perintah dari pemerintah Venezuela kepada negara-negara tetangganya. 

Sementara itu, Brasil masih belum mengakui kemenangan Maduro dalam pilpres karena tidak memublikasikan bukti yang detail. Brasilia juga tidak mengirimkan Duta Besar Brasil di Caracas, Glivania Maria de Oliveira untuk hadir dalam pelatikan Maduro. 

Selama penutupan perbatasan, Kantor Konsulat Jenderal Brasil di Venezuela akan melayani warga Brasil yang membutuhkan bantuan. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ernia Karina
EditorErnia Karina
Follow Us