Ahli Propaganda Korea Utara Kim Ki-nam Wafat di Usia 94 Tahun

Kim Ki-nam dijuluki Goebbels-nya Korea Utara

Jakarta, IDN Times - Kim Ki-nam, kepala propaganda Korea Utara (Korut) yang mengabdi kepada tiga generasi pemimpin keluarga Kim, meninggal dunia pada usia 94 tahun pada Selasa (7/5/2024). Dilansir dari KCNA, Kim tutup usia akibat gagal organ yang dideritanya sejak 2022.

Melansir dari The Guardian, Kim Ki-nam dijuluki "Goebbels Korea Utara" di Korea Selatan (Korsel). Julukan ini merujuk pada perannya sebagai pimpinan departemen propaganda Korut selama puluhan tahun, layaknya Joseph Goebbels yang menjadi menteri propaganda Nazi di era Hitler.

Sebagai bentuk penghormatan, pemimpin Korut Kim Jong-un melayat ke rumah duka Kim Ki-nam. Media Korut menggambarkannya sebagai sosok veteran revolusioner dengan loyalitas tanpa batas. 

Baca Juga: Korut Kirim Delegasi ke Iran, Bahas Apa?

1. Arsitek propaganda pemujaan keluarga Kim

Kim Ki-nam adalah sosok kunci di balik propaganda pemujaan terhadap keluarga Kim. Ia menerapkan propaganda totaliter untuk memperkuat cengkeraman kekuasaan dinasti tersebut.

Melansir dari BBC, Kim memulai karirnya di departemen propaganda pada 1966. Ia kemudian menjadi kepala departemen pada 1985 dan menjabat hingga pensiun pada 2017.

Selama puluhan tahun berkarir, Kim dikenal dekat dengan Kim Jong-il. Keduanya bahkan disebut sebagai teman minum. Kedekatan mereka terlihat saat Kim Ki-nam menjadi salah satu pejabat yang berjalan di samping peti jenazah Kim Jong-il saat pemakamannya.

2. Mengontrol ketat arus informasi di Korea Utara

Di bawah Kim Ki-nam, departemen propaganda Korut menerapkan kontrol ketat atas arus nformasi yang keluar dan masuk. Segala bentuk hiburan dari Korea Selatan dan negara-negara Barat dilarang keras peredarannya.

Sebelum menjadi kepala propaganda, Kim Ki-nam sempat memimpin koran Rodong Sinmun yang merupakan media utama Korut pada 1970-an. Ia kemudian menjadikan media sebagai salah satu instrumen penting dalam menyebarkan ideologi negara.

Setelah kematian Kim Jong-il pada 2011, Kim Ki-nam berperan dalam membantu putranya, Kim Jong-un, mengukuhkan kepemimpinannya. Salah satu caranya adalah dengan memoles Kim Jong-un dengan gaya yang sangat mirip kakeknya, Kim Il-sung, untuk menarik simpati rakyat.

Baca Juga: Duh! Korea Utara Uji Coba Rudal Jarak Menengah

3. Posisinya digantikan adik Kim Jong-un

Melansir New York Times, Kim Ki-nam adalah salah satu dari sedikit pejabat Korea Utara yang pernah mengunjungi Korea Selatan. Salah satunya pada 2009, saat ia memimpin delegasi Korut dalam pemakaman mantan Presiden Korsel Kim Dae-jung.

Usai pensiun pada 2017, Kim Ki-nam menyerahkan jabatannya kepada Kim Yo-jong, adik perempuan Kim Jong-un. Meski sudah tak menjabat, ia masih kerap terlihat di berbagai acara kenegaraan. Sebagai penghormatan, koran Rodong Sinmun mendedikasikan seluruh halaman depannya untuk mengabarkan kematian dan prosesi pemakamannya.

"Kematian Kim Ki-nam menandai akhir dari sebuah era bagi propaganda Korea Utara," ungkap Leif-Eric Easley, seoarang profesor di Universitas Ewha.

Ia menilai, mesin propaganda Korut kini mulai beralih dari nasionalisme Pan-Korea menjadi lebih mengandalkan senjata nuklir untuk melegitimasi kekuasaan politiknya.

Baca Juga: AS Khawatir dengan Kerja Sama Militer dan Rudal Korut-Iran

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya