Biden Desak DPR AS Loloskan Bantuan untuk Israel Pascaserangan Iran

Partai Republik cegat bantuan untuk Israel dan Ukraina

Jakarta, IDN Times - Serangan besar-besaran yang dilancarkan Iran ke Israel semakin meningkatkan tekanan pada Ketua DPR Amerika Serikat (AS), Mike Johnson untuk segera meloloskan paket bantuan senilai 95 miliar dolar AS atau sekitar Rp1.528 triliun untuk Israel, Ukraina, dan Taiwan pada Minggu (14/4/2024).

Bantuan tersebut sebelumnya telah lolos di Senat, namun terhambat di DPR akibat pertikaian politik.

Sementara itu, Israel mengklaim berhasil mencegat 99 persen drone dan rudal Iran. Namun, serangan ini tetap saja menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi konflik di Timur Tengah.

Baca Juga: Yordania Tembak Drone Iran, Mulai Bantu Israel?

1. Pertikaian politik hambat paket bantuan AS untuk Israel dan Ukraina

Paket bantuan yang diajukan Presiden Biden tersebut telah lolos di Senat. Namun, RUU tersebut dihambat di DPR oleh Mike Johnson, yang juga merupakan sekutu Donald Trump.

Dilansir The Guardian, hal ini disebabkan perpecahan di internal Partai Republik terkait dukungan untuk membantu Ukraina. Sebagian anggota sayap kanan Republik termasuk Trump semakin skeptis untuk menggelontorkan miliaran dolar bagi Kiev dalam menghadapi invasi Rusia.

Johnson menyatakan kepada Fox News, bahwa pihaknya akan mencoba lagi pekan ini, dan detail paket tersebut sedang disusun. Tapi ia tidak memperjelas apakah bantuan untuk Ukraina akan dimasukkan dalam paket tersebut.

“Anggota Partai Republik di DPR memahami perlunya mendukung Israel. Kami akan meninjaunya kembali”, kata Johnson.

2. Serangan Iran memicu desakan agar Kongres segera loloskan bantuan

Biden Desak DPR AS Loloskan Bantuan untuk Israel Pascaserangan IranIlustrasi bendera Iran. (unsplash.com/mostafa meraji)

Serangan yang diluncurkan Iran semakin mendesak Johnson untuk segera menyetujui paket bantuan tersebut. Bantuan meliputi Rp226 triliun untuk Israel dan Rp965 triliun untuk Ukraina.

Presiden Biden bahkan menggelar panggilan telepon dengan para pemimpin Kongres termasuk Johnson untuk membahas urgensi meloloskan RUU tersebut. Gedung Putih menyatakan, dalam panggilan tersebut, Presiden menekankan perlunya DPR untuk segera meloloskan tambahan dana keamanan nasional.

Sejumlah politisi seperti Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby dan Ketua Komite Intelijen DPR, Mike Turner juga mendesak agar RUU tersebut diloloskan pekan ini dengan dukungan luas.

Baca Juga: Subsidi BBM Terancam Membengkak jika Iran-Israel Memanas

3. Kongres AS pertimbangkan berikan pinjaman untuk Ukraina

Johnson berada dalam posisi sulit terkait bantuan untuk Ukraina. Ia bahkan terancam digulingkan dari jabatannya oleh sejumlah rekan anggota Partai Republik terkait dukungannya untuk Ukraina.

Dalam pertemuan dengan Trump di Florida pada Jumat, Johnson menyatakan kepada Fox News bahwa ia sedang mempertimbangkan untuk menyusun bantuan untuk Ukraina dalam bentuk pinjaman, seperti saran Trump.

Ia menilai opsi tersebut memiliki banyak konsensus. Selain itu, beberapa anggota konservatif DPR juga menginginkan agar kebijakan migrasi AS yang lebih ketat dimasukkan dalam paket bantuan keamanan apapun.

Baca Juga: Biden Tegaskan AS Gak Bakal Ikut Israel Balas Serangan Iran

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya