Kandidat Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Hari Pertama Kampanye 

Ada 22 calon wali kota Meksiko terbunuh sejak September 2023

Jakarta, IDN Times - Kandidat Wali Kota Celaya di Meksiko, Bertha Gisela Gaytán, tewas ditembak pada hari pertama kampanye pada Senin (3/4/2024). Gaytán menjadi salah satu dari setidaknya 22 kandidat wali kota yang terbunuh di Meksiko sejak September 2023.

Insiden ini menambah daftar panjang kekerasan politik menjelang pemilihan umum Meksiko pada 2 Juni mendatang, yang diperkirakan akan menjadi pemilu paling berdarah dalam sejarah negara itu.

1. Gaytán ditembak usai meresmikan kampanye

Dilansir dari The Guardian, Gisela Gaytán ditembak di sebuah kota di luar Celaya, tempatnya mencalonkan diri dengan dukungan partai berkuasa, Morena.

Sebuah video di media sosial memperlihatkan sekelompok aktivis dan pendukung Morena berjalan di jalanan sebelum terdengar suara tembakan.

Adrian Guerrero, kandidat Morena untuk dewan kota, juga dilaporkan tewas dalam serangan itu. Beberapa jam sebelum kematiannya, Gaytán diketahui menggelar konferensi pers untuk memaparkan proposal memerangi korupsi dan meningkatkan keamanan di Celaya.

Baca Juga: Presiden Meksiko Tidak Akan Melawan Kartel Narkoba atas Perintah AS

2. Permintaan perlindungan Gaytán diabaikan

Sebelumnya, Gaytán telah meminta perlindungan keamanan dari pihak berwenang untuk kampanyenya, namun tidak mendapat respons.

Menteri Keamanan Meksiko, Rosa Icela Rodriguez, berjanji akan menegakkan keadilan dan menyelidiki mengapa Gaytán tidak mendapat perlindungan dari otoritas negara bagian atau kota.

Rodriguez mengakui, Morena telah meminta langkah keamanan untuk semua kandidatnya pada awal Maret dari Lembaga Pemilihan Nasional (INE). Namun, badan pemilu negara bagian Guanajuato ternyata belum memulai proses yang diperlukan untuk protokol keamanan.

3. Celaya jadi kota paling mematikan di Meksiko

Celaya, kota tempat Gisela Gaytán mencalonkan diri sebagai wali kota, merupakan salah satu kota paling berbahaya di Meksiko. Kota ini berada di negara bagian Guanajuato, yang sering kali mencatat angka pembunuhan tertinggi di negara tersebut.

Tahun lalu, 60 polisi tewas di Guanajuato, menjadikannya tempat paling mematikan bagi aparat keamanan di Amerika Utara. Kekerasan yang terjadi di Celaya dan kota-kota lain di Meksiko diakibatkan oleh perebutan wilayah dan bisnis di antara berbagai kelompok kejahatan terorganisir.

Menurut Data Cívica, sebuah organisasi riset yang melacak kekerasan politik, sekitar delapan dari setiap 10 serangan dan pembunuhan terjadi di tingkat kota.

"Di tingkat kota lah kejahatan terorganisir dapat memiliki kontrol wilayah yang lebih besar," kata Itxaro Arteta, seorang peneliti dari Data Cívica.

Kekerasan politik ini diperkirakan akan semakin meningkat menjelang pemilihan umum Meksiko pada 2 Juni mendatang. Pesta demokrasi Meksiko ini akan meliputi pemilihan presiden, gubernur, wali kota, hingga anggota dewan. Pemilu kali ini diprediksi akan menjadi yang paling berdarah dalam sejarah Meksiko.

Baca Juga: Setiap Bulan 2 Pengemudi Truk Meksiko Tewas Dibegal Perampok

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya