Perang Rusia-Ukraina Tak Kunjung Usai, Paus: Saya Ingin Bertemu Putin

Paus tak berencana kunjungi Kiev

Jakarta, IDN Times - Paus Fransiskus menyatakan keinginannya untuk berkunjung ke Rusia dan bertemu Presiden Vladimir Putin. Paus menyampaikan keinginannya ini saat diwawancarai oleh Koran Italia, Corriere Della Ser,a yang dipublikasikan pada Selasa (3/5/2022), dilansir Reuters.

Dalam kunjungannya ini, Paus berencana untuk berbicara dengan Putin terkait perang di Ukraina. Dia berjanji akan mencoba segala cara yang mungkin dilakukannya sebagai seorang Paus untuk menghentikan perang ini.

1. Putin belum jawab permintaan Paus

Paus Fransiskus telah mengirimkan suratnya ke Putin sejak hari ke-20 invasi Rusia ke Ukraina. Melalui surat itu, Paus menyampaikan keinginannya untuk berkunjung ke Moskow. Namun, hingga saat ini Putin belum mengirim balasan terkait permintaan tersebut.

Paus mengatakan bahwa sepertinya Putin sedang tidak ingin bertemu di saat seperti ini. Dalam pernyataannya, Paus juga menyamakan situasi saat ini dengan situasi di Rwanda pada 25 tahun silam.

"Saya meminta Kardinal Parolin, setelah 20 hari perang, untuk mengirim pesan kepada Putin bahwa saya bersedia pergi ke Moskow. Kami belum menerima jawaban. Saya khawatir Putin tidak dapat dan tidak ingin mengadakan pertemuan ini sekarang," kata Paus, dilansir The Guardian

"Tapi begitu banyak kebrutalan, bagaimana Anda tidak bisa menghentikannya? 25 tahun yang lalu kami mengalami hal yang sama dengan Rwanda," tambah dia. 

Baca Juga: Kecam Agresi Rusia, Paus Siap Berdoa Sebulan Penuh demi Ukraina

2. Tak berencana kunjungi Kiev

Dalam wawancara itu, Paus mengatakan bahwa ia tak berencana untuk mengunjungi Kiev, Ukraina.

Namun, ia mengaku telah berbicara dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, sejak hari pertama dan tidak menghubungi Putin. Paus mengatakan bahwa tindakannya ini adalah isyarat yang jelas kepada dunia mengenai posisinya terkait perang di Ukraina.

"Saya tidak akan pergi ke Kiev untuk saat ini. Saya mengirim Kardinal Michael Czerny dan Kardinal Konrad Krajewski. Tapi saya merasa tidak perlu pergi. Pertama saya harus pergi ke Moskow, pertama saya harus bertemu Putin. Tapi saya juga seorang pendeta, apa yang bisa saya lakukan? Saya akan melakukan apa yang saya bisa. Jika Putin membuka pintunya," ujar dia. 

3. Paus kritik pemimpin gereja ortodoks Rusia

Paus juga menyampaikan kritiknya kepada pemimpin Gereja Ortodoks Rusia, Patriark Kirill, yang mendukung invasi Rusia ke Ukraina. Paus mengatakan bahwa Kirill seharusnya tidak menjadi putra altar Putin, dilansir Arab News.

"Saya berbicara dengan Kirill selama 40 menit melalui Zoom. Pada 20 menit pertama dengan kartu di tangannya dia membacakan kepada saya semua pembenaran untuk perang. Saya mendengarkan dan mengatakan kepadanya, 'saya tidak mengerti apa-apa tentang ini. Saudara, kita bukan pendeta negara, kita tidak bisa menggunakan bahasa politik, tetapi bahasa Yesus'," ucap Paus. 

Baca Juga: AS Tegaskan Tak Akan Terlibat Perang Nuklir dengan Rusia

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya