Protes Referendum di Ukraina, Inggris Tambah Sanksi pada Rusia

Menlu Inggris panggil duta besar Rusia

Jakarta, IDN Times - Inggris menyatakan kecaman terhadap aneksasi empat wilayah Ukraina oleh Rusia. Perdana Menteri Inggris, Liz Truss, mengatakan, Inggris tidak akan pernah mengakui referendum yang dilakukan Rusia di Ukraina.

Truss menyebut Vladimir Putin telah melakukan pelanggaran berat atas hukum internasional. 

"Inggris tidak akan pernah mengabaikan kehendak kedaulatan orang-orang itu dan kami tidak akan pernah menerima wilayah Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia selain sebagai wilayah Ukraina," katanya dikutip dari Times of India.

“Putin tidak dapat diizinkan untuk mengubah perbatasan internasional menggunakan kekerasan. Kami akan memastikan dia kalah dalam perang ilegal ini," tambahnya. Sebagai bentuk kecaman terhadap tindakan tersebut, Inggris juga memutuskan untuk menjatuhkan berbagai sanksi tambahan atas Rusia pada Jumat (30/9/2022).

Baca Juga: DK PBB Akan Voting Tolak Referendum Rusia atas 4 Wilayah Ukraina

1. Inggris tambah sanksi atas Rusia

Pada Jumat (30/9/2022), Kementerian Luar Negeri Inggris mengumumkan penambahan sanski atas Rusia. Tindakan ini merupakan respon atas aneksasi empat wilayah Ukraina oleh Rusia.

Akibat sanksi terbaru, Rusia tidak akan bisa mengakses berbagai layanan jasa dari negara-negara Barat. Sanksi tersebut meliputi, layanan konsultasi teknologi informasi, layanan arsitektur, layanan teknik dan layanan penasihat hukum transaksional untuk aktivitas komersial tertentu. 

Inggris juga melarang ekspor hampir 700 barang yang penting bagi kemampuan industri dan teknologi Rusia, dilansir dari Anadolu Agency.

Baca Juga: Putin soal Referendum: Pilihan Mereka Sudah Jelas

2. Gubernur bank sentral Rusia dijatuhi sanksi oleh Inggris

Selain sanksi di atas, Inggris juga menambah daftar individu Rusia yang dikenai sanksi. Melansir dari situs resmi pemerintah Inggris, Gubernur Bank Sentral Federasi Rusia, Elvira Nabiullina, dimasukkan kedalam daftar individu Rusia yang dikenai sanksi.

Nabiullina dikenai sanksi oleh pemerintah Inggris atas keterlibatannya mengarahkan ekonomi Rusia selama perang Rusia melawan Ukraina. Ia juga dinilai berperan memperluas mata uang rubel ke wilayah Ukraina yang telah dikendalikan oleh Rusia. Akibat sanksi ini, Nabiullina harus mengalami pembekuan aset dan larangan perjalanan.

Baca Juga: PM Inggris: Jangan Hiraukan Ancaman Rusia, Tetap Fokus Bantu Ukraina!

3. Inggris panggil duta besar Rusia

Protes Referendum di Ukraina, Inggris Tambah Sanksi pada RusiaIlustrasi Bendera Inggris. (pixabay.com/terimakasih0)

Kementerian Luar Negeri Inggris juga memutuskan untuk memanggil Duta Besar Rusia, Andrey Kelin. Pemanggilan ini merupakan bentuk protes pemerintah Inggris atas klaim ilegal Rusia atas empat wilayah Ukraina.

Senada dengan PM Liz Truss, Menteri Luar Negeri Inggris, James Cleverly, juga menyatakan, London tidak akan pernah mengakui klaim Rusia tersebut. Menurutnya, Rusia harus dimintai pertanggungjawaban atas pelanggaran hukum internasional yang dilakukannya.

Inggris juga berjanji untuk terus melanjutkan dukungannya untuk Ukraina dalam menghadapi Rusia.

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya