Restoran Terapung Ikonik Hong Kong Tenggelam di Laut China Selatan

Restoran tenggelam akibat cuaca buruk

Jakarta, IDN Times- Salah satu restoran ikonik Hong Kong, Jumbo Floating Restaurant, dilaporkan tenggelam di kawasan Laut China Selatan.

Kabar tenggelamnya restoran terapung ini disampaikan langsung oleh perusahaan induk yang menaunginya, Aberdeen Restaurant Enterprise, pada Senin (20/6/2022).

1. Tenggelam akibat cuaca buruk

Restoran terapung ini telah ditutup sejak pandemik COVID-19 karena terus merugi. Pada Selasa lalu, pihak perusahaan memutuskan untuk memindahkan restoran ini dari Pelabuhan Aberdeen ke tempat yang dirahasiakan. Restoran ini diyakini akan dipindahkan ke daerah dengan biaya perawatan yang lebih murah.

Namun, selama di perjalanan, kapal restoran terapung ini harus menghadapi kondisi cuaca yang buruk ketika melewati Kepulauan Paracel yang juga dikenal sebagai Kepulauan Xisha.

Air kemudian mulai memasuki kapal dan membuat kapal terbalik dan tenggelam, dilansir dari NPR.

Baca Juga: Gelar Konser, Gamelan Indonesia Melantun Indah di Hong Kong

2. Penyelamatan sulit dilakukan

Pihak perusahaan pemilik restoran mengatakan, penyelamatan akan sangat sulit dilakukan. Hal ini mengingat kedalaman laut lokasi tenggelamnya restoran yang mencapai 1.000 meter. 

Mereka juga menyatakan, tidak ada korban akibat kejadian ini. Pihak perusahaan mengaku sangat sedih dengan kecelakaan ini dan akan terus mengusahakan evakuasi kapal yang tenggelam, dilansir dari The Guardian.

3. Restoran ikonik Hong Kong

Jumbo Floating Restaurant merupakan salah satu restoran paling ikonik di Hong Kong. Restoran ini dibuka pada 1976 oleh mendiang Stanley Ho Hung-sun, seorang raja kasino di Makau, dan telah menjadi wisata populer selama 4 dekade.

Restoran yang dikenal dengan dekorasi China yang elegan dan hidangan seafood-nya ini telah beberapa kali menjadi set film terkenal. Beberapa diataranya adalah, film Jackie Chan pada 1985, The Protector, dan Infernal Affairs II. Restoran ini juga pernah dikunjungi tokoh-tokoh ternama seperti aktor Hollywood, Tom Cruise dan Ratu Elizabeth II.

Namun, sejak pandemik COVID-19, restoran ini mulai mengalami masalah finansial. Pada tahun 2020, restoran ini resmi ditutup dan semua stafnya diberhentikan. Sejak awal pandemik pada tahun 2020, restoran ini mengalami kerugian bersih sebesar Rp.181,4 miliar. Perusahaan juga mengaku sangat terbebani dengan biaya perawatan kapal yang sangat mahal.

Baca Juga: Selain Singapura, UAS Pernah Ditolak Masuk Hong Kong dan Timor Leste

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya