Swedia Turunkan Batas Usia untuk Transisi Gender Jadi 16 Tahun

Kasus disforia gender di Swedia meningkat 1.500 persen

Jakarta, IDN Times - Parlemen Swedia telah meloloskan RUU baru terkait transisi gender pada Rabu (17/4/2024). RUU ini memungkinkan warga Swedia yang berusia minimal 16 tahun untuk mengubah gender mereka secara hukum, turun dari batas usia sebelumnya yaitu 18 tahun.

Selain itu, RUU ini juga bertujuan untuk mempermudah proses transisi gender dan akses terhadap operasi perubahan gender. Sidang pemungutan suara untuk RUU ini berlangsung selama hampir enam jam dengan hasil 234 anggota parlemen mendukung, 94 menolak, dan 21 absen. 

Baca Juga: Swedia dan Kanada Lanjut Danai untuk Badan Pengungsi Palestina PBB

1. Swedia jadi negara pertama yang legalkan perubahan gender pada 1972

Swedia sebenarnya sudah menjadi negara pertama di dunia yang melegalkan perubahan gender secara hukum sejak tahun 1972. Namun, UU terbaru ini bertujuan untuk lebih menyederhanakan prosedur perubahan gender dan memungkinkan warga untuk mengidentifikasi gender mereka sendiri.

"Mayoritas besar orang Swedia mungkin tidak akan menyadari bahwa UU ini telah berubah, tetapi bagi sejumlah orang transgender, UU baru ini akan membawa perbedaan yang besar dan penting," kata Johan Hultberg, anggota parlemen dari Partai Moderat yang berkuasa, dilansir dari The Guardian.

Meski demikian, RUU ini juga memicu perdebatan sengit di Swedia. Partai Demokrat Swedia yang populis menentang pengesahan RUU ini.

"Sangat disayangkan bahwa proposal yang jelas-jelas tidak didukung oleh populasi dapat dengan begitu mudah diloloskan," kata Jimmie Akesson, pemimpin Partai Demokrat Swesia, dikutip dari Associated Press.

2. Diagnosis disforia gender tidak lagi diperlukan

RUU ini tidak hanya menurunkan batas usia minimal, tetapi juga bertujuan untuk menyederhanakan proses perubahan gender secara hukum. Sebelumnya, proses ini bisa memakan waktu hingga tujuh tahun di Swedia.

Dua undang-undang baru akan berlaku mulai 1 Juli 2025. Pertama, UU yang mengatur prosedur bedah untuk mengubah gender. UU kedua mengatur prosedur administratif untuk mengubah gender secara hukum dalam catatan resmi. Bagi yang berusia 16 tahun, mereka harus mendapatkan persetujuan dari orang tua, dokter, serta Dewan Kesehatan dan Kesejahteraan Nasional.

Menariknya, diagnosis disforia gender tidak lagi menjadi syarat dalam proses perubahan gender ini. Disforia gender adalah tekanan yang dialami seseorang akibat ketidaksesuaian antara jenis kelamin biologis dan gender yang mereka identifikasikan.  

Baca Juga: Swedia Resmi Jadi Anggota NATO

3. Swedia alami peningkatan kasus disforia gender hingga 1.500 persen

Menurut UU baru ini, operasi transisi gender pada usia 18 tahun dapat dilakukan tanpa persetujuan dewan. Sementara itu, pengangkatan ovarium atau testis hanya diizinkan mulai usia 23 tahun, sesuai dengan aturan yang berlaku saat ini. Beberapa negara seperti Denmark, Norwegia, Finlandia, dan Spanyol juga telah memiliki UU serupa.

Swedia mengalami peningkatan tajam dalam kasus disforia gender, terutama pada remaja perempuan berusia 13-17 tahun. Menurut Dewan Kesehatan dan Kesejahteraan Swedia, terjadi peningkatan sebesar 1.500 persen sejak tahun 2008.

Menyikapi hal ini, pada tahun 2022, otoritas Swedia memutuskan untuk menghentikan terapi hormon untuk anak di bawah umur. Namun ada pengecualian untuk kasus yang sangat langka. Swedia juga membatasi mastektomi untuk remaja perempuan yang ingin transisi gender hanya dalam lingkup penelitian.

Baca Juga: Mau Rangkul Swedia Masuk NATO, Hungaria Beli 4 Jet Tempurnya

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya