Temuan Intelijen AS Ungkap Kematian Navalny Bukan atas Perintah Putin

Navalny merupakan kritikus keras Vladimir Putin

Jakarta, IDN Times - Lembaga intelijen Amerika Serikat (AS) menyimpulkan bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin kemungkinan tidak secara langsung memerintahkan kematian Alexey Navalny.

Navalny merupakan rival politik utama Putin yang dikenal sebagai tokoh oposisi paling vokal dan kritis terhadap kepemimpinannya. Ia meninggal pada Februari lalu di sebuah kamp penjara di kawasan Arktik Rusia.

Meski tidak memerintahkan langsung, AS tetap menganggap Putin bertanggung jawab secara keseluruhan atas kematian Navalny. Hal ini karena Navalny telah lama menjadi target otoritas Rusia dan dipenjara atas tuduhan yang dinilai Barat sebagai bermotif politik, dilansir dari Al Jazeera.

Baca Juga: Rusia Tahan Jurnalis yang Meliput Persidangan Alexei Navalny

1. Temuan intelijen AS terkait kematian Navalny

Menurut laporan Wall Street Journal pada Sabtu (27/4/2024) , beberapa badan intelijen AS menyimpulkan bahwa Putin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny pada saat kematiannya terjadi. Badan yang dimaksud termasuk CIA, Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI), dan unit intelijen Departemen Luar Negeri AS.

Kesimpulan ini didasarkan pada berbagai informasi, termasuk intelijen rahasia dan analisis fakta publik. Salah satu fakta yang dipertimbangkan adalah waktu kematian Navalny yang berdekatan dengan pemilihan ulang Putin sebagai presiden Rusia pada Maret.

Temuan ini telah dibagikan AS kepada beberapa lembaga intelijen di negara-negara Eropa. Meski demikian, kesimpulan ini tidak menafikan tanggung jawab Putin secara keseluruhan atas kematian Navalny. AS masih menganggap Putin bertanggung jawab terhadap kematian Navalny. Pada 2020, Rusia juga dituduh menjadi dalang dibalik peracunan Navalny. 

2. Tanggapan Rusia dan sikap skeptis beberapa pihak Eropa

Menanggapi laporan tersebut, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menyebutnya sebagai spekulasi kosong dan tidak layak mendapat perhatian.

"Saya telah melihat materinya, saya tidak akan mengatakan itu adalah materi berkualitas tinggi yang layak diperhatikan," ujar Peskov, dikutip dari Reuters.

Di sisi lain, beberapa pejabat keamanan Eropa masih meragukan temuan intelijen AS. Mereka skeptis bahwa Putin tidak terlibat langsung, mengingat kontrolnya yang sangat ketat atas sistem politik di Rusia.

Keraguan serupa juga diungkapkan oleh Leonid Volkov, sekutu dekat Navalny.

"Gagasan bahwa Putin tidak mengetahui dan menyetujui pembunuhan Navalny adalah omong kosong," tegas Volkov.

Ia menilai temuan intelijen AS itu naif dan konyol. Volkov meyakini bahwa sulit membayangkan Navalny bisa celaka tanpa sepengetahuan sang presiden.

Baca Juga: Istri Navalny Ajak Warga Rusia Lakukan Protes pada Hari Pemilu

3. Putin sempat pertimbangkan untuk membebaskan Navalny

Alexey Navalny merupakan kritikus paling vokal terhadap Putin di dalam negeri Rusia. Ia ditahan pada Januari 2021 setelah kembali dari Jerman. Ia menjalani perawatan disana akibat upaya pembunuhan dengan racun saraf padanya di tahun 2020. Kremlin membantah keterlibatannya dalam insiden peracunan tersebut.

Saat meninggal di usia 47 tahun, Navalny tengah menjalani hukuman penjara 19 tahun atas tuduhan ekstremisme yang ia bantah. Para sekutunya, yang juga dicap ekstremis oleh pemerintah Rusia, menuduh Putin memerintahkan pembunuhannya dan berjanji memberikan bukti.

Namun, pihak berwenang Rusia menyatakan Navalny meninggal karena sebab alami. Mereka membantah keterlibatan negara, baik dalam upaya pembunuhan sebelumnya maupun dalam kematiannya di penjara.

Pada bulan lalu, Putin bahkan menyebut kematian Navalny sebagai hal yang menyedihkan dan mengklaim ia telah siap membebaskan politikus oposisi itu dalam pertukaran tahanan dengan Barat. Putin disebut berencana membebaskan Navalny asalkan ia tidak pernah kembali ke Rusia.

Sekutu Navalny juga mengkonfirmasi bahwa pembicaraan tersebut memang sempat terjadi.

Baca Juga: Lithuania Tuding Rusia di Balik Serangan kepada Rekan Navalny

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya