Warga Spanyol Demo Gegara Polisi Rasis terhadap Pria Kulit Hitam

Video kekerasan polisi viral

Jakarta, IDN Times - Video yang menunjukkan dua polisi di Madrid menggunakan kekerasan terhadap dua pria kulit hitam tak bersenjata memicu kemarahan di Spanyol. Partai-partai sayap kiri menuntut penjelasan pemerintah atas insiden tersebut yang terjadi di lingkungan Lavapiés, Madrid.

Melansir The Guardian, video yang direkam pada Jumat (29/3/2024) lalu dan tersebar luas di media sosial itu menggambarkan seorang pria tergeletak di tanah dan ditahan oleh seorang petugas polisi dengan cekikan.

Sementara itu, petugas polisi lainnya terlihat memukul pria itu dua kali dengan tongkat dan memukul pria lain yang berdiri di dekatnya.

1. Tanggapan kepolisian Madrid

Kepolisian Madrid yang dikutip kantor berita Eropa, Europa Press, menyatakan bahwa kedua pria dalam video itu telah ditangkap atas tuduhan melemahkan wibawa aparat. Polisi mengklaim dua pria tersebut bersikap bermusuhan, sehingga menyebabkan salah satu petugas terluka dalam insiden itu.

Selain itu, sumber kepolisian juga mengklaim ditemukannya narkoba pada salah satu pria yang ditangkap. Namun, video tersebut justru memicu gelombang kemarahan dari berbagai pihak di Spanyol.

SOS Racismo, kelompok kampanye anti-rasisme, menyebut gambar dalam video tersebut sebagai contoh lain tindak kekerasan pasukan keamanan negara di Lavapiés. Mereka juga menambahkan bahwa tindakan kekerasan semacam itu sering terjadi di wilayah tersebut, namun jarang mendapat respons atau tindakan dari pihak yang berwenang.

Baca Juga: Menlu Spanyol: Kritik Israel soal Palestina Tidak Masuk Akal

2. Partai sayap kiri kecam tindakan polisi

Tindakan polisi dalam video tersebut menuai kecaman dari partai oposisi di Spanyol. Mereka mendesak Kementerian Dalam Negeri Spanyol untuk segera mengambil langkah merespons insiden ini.

Isabel Serra, juru bicara partai Podemos, menyatakan bahwa, kekerasan polisi ini tidak dapat diterima dan kerap terlalu sering terjadi.

"Ini adalah tindakan rasisme," kata dia.

Senada dengan Serra, Íñigo Errejón dari aliansi sayap kiri Sumar juga telah meminta penjelasan tertulis dari pemerintah.

"Jangan menganggap ini normal, jangan tutup mata, minta penjelasan," tulisnya di platform X. 

Errejón bahkan mengajukan pertanyaan resmi di parlemen, menyoroti bahwa video itu jelas menunjukkan agresi yang dilakukan polisi terhadap pria yang sudah ditahan dan pria lain yang tidak melawan. 

3. Ratusan warga Spanyol gelar unjuk rasa

Menanggapi desakan berbagai pihak, Kementerian Dalam Negeri Spanyol akhirnya buka suara pada Senin (1/4/2024). Mereka menyatakan bahwa insiden dalam video tersebut tengah diselidiki oleh kantor nasional penjaminan hak asasi manusia, badan yang dibentuk pada 2022 untuk memastikan aparat keamanan negara bertindak sesuai prinsip-prinsip HAM. 

Sementara itu, pada Minggu, ratusan warga berkumpul di alun-alun Lavapiés untuk berdemonstrasi menentang brutalitas polisi dan rasisme sistemik yang mereka anggap masih mengakar dalam institusi keamanan.

"Ini adalah realitas yang kami hadapi sehari-hari. Berkat rekaman video dari warga, kebrutalan polisi yang kerap terjadi di lingkungan kami akhirnya terekspos," ujar Serigne Mbayé, mantan politisi regional yang kini menjabat sebagai Sekretaris Anti-Rasisme di partai Podemos.

Mbayé mendesak pemerintah untuk lebih serius mengatasi masalah rasisme dan mendorong transparansi dalam tubuh kepolisian.

"Kami menuntut pemerintah untuk bertindak, situasi ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Ini adalah Spanyol, abad ke-21. Setiap orang punya hak yang sama," tegasnya.

Baca Juga: Uni Eropa Tolak Klaim Penumpukan Tentara Armenia di Azerbaijan

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya