Donald Trump Digugat 250 Juta Dolar AS
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Jaksa Agung New York, Letitia James, menuntut mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan perusahaannya atas dugaan kecurangan bisnis dan penipuan untuk perkaya diri.
Melansir dari The Guardian, tuntutan dari kejaksaan agung negara bagian New York pada Trump berpotensi menutup pintu Trump Organization, kerajaan real estatenya.
“Sudah terlalu lama, orang-orang kaya dan berkuasa di negara ini beroperasi seolah-olah aturan tidak berlaku bagi mereka. Donald Trump menonjol sebagai salah satu contoh paling mengerikan," kata James, dikutip Jumat (23/9/2022).
Dia mengklaim, kantornya temukan bukti pelanggaran pidana federal termasuk mengeluarkan pernyataan palsu pada lembaga keuangan dan penimpuan bank Gugatan itu juga berusaha untuk memulihkan setidaknya uang sebanyak 250 juta dolar AS.
1. Keluarga Trump disebut perkaya diri dan gelembungkan kekayaan
Mantan presiden AS, serta Donald Trump Jr, Ivanka Trump dan Eric Trump, disebut sebagai terdakwa dalam pengaduan 214 halaman yang diajukan oleh jaksa agung New York, Letitia James.
Keluarga ini diduga menggelembungkan kekayaan bersihnya hingga miliaran dolar, memperkaya dirinya sendiri dan mengamankan pinjaman yang menguntungkan.
Baca Juga: Mantan Istri Donald Trump, Ivana Meninggal Dunia di Usia 73 Tahun
2. Dilarang jadi eksekutif di perusahaan manapun di New York
Jaksa agung New York mengupayakan ada pembatasan pada Trump dan tiga anaknya juga dilakukan. Keluarga sultan AS ini juga dilarang secara permanen menjabat sebagai eksekutif di perusahaan manapun di New York.
James juga berusaha untuk melarang Trump memperoleh real estate komersial dan mengajukan pinjaman di New York selama lima tahun sebagai pencegahan agar Trump bisa mendirikan bisnis dengan kedok yang berbeda.
3. Orang-orang kepercayaan Trump dibatasi ruang geraknya
Bukan hanya ruang gerak, orang-orang kepercayaan Trump juga dibabat oleh James Organization’s chief financial officer, Allen Weisselberg dan pengontrolnya, Jeffrey McConney dilarang James melalui pengadilan tertinggi negara bagian New York untuk menjabat posisi teratas di perusahaan manapun di negara bagian itu.
Baru-baru ini, James juga mengkonfirmasi bahwa kantornya telah membuat rujukan kriminal ke jaksa departemen kehakiman dengan distrik selatan New York dan Internal Revenue Service untuk menyelidiki apa yang dia yakini sebagai pelanggaran undang-undang federal.
Baca Juga: Media Rusia Memuji Ketegangan Politik Joe Biden vs Donald Trump