Jakarta, IDN Times - Setidaknya lima ledakan mengguncang pangkalan militer milisi Irak yang didukung oleh Iran di Baghdad. Akibatnya, tiga orang terluka.
Dilansir dari CNN, Sabtu (20/4/2024), ledakan ini terjadi di sebuah lokasi milik Unit Mobilisasi Populer (PMU) Irak.
Dua sumber keamanan PMU mengatakan, ledakan berasal dari serangan udara yang belum diketahui asalnya dari mana.
PMU merupakan paramiliter yang didominasi Syiag dan disokong oleh Iran. Paramiliter ini berbasis di Irak.
“Ledakan ini terjadi di pangkalan militer Kalsu di Distrik Al-Mashrou, sebelah kantor Gubernur Babilonia,” sebut pernyataan dari PMU.
Sementara itu, Amerika Serikat (AS) menegaskan, mereka tidak terlibat dalam ledakan apa pun di Irak.
“Kami mengetahui laporan yang mengklaim bahwa AS melakukan serangan udara di Irak hari ini. Laporan itu tidak benar. AS belum melakukan serangan udara di Irak hari ini,” sebut Komando Pusat AS.
Pada tahun 2016, parlemen Irak mengesahkan undang-undang yang mengakui PMU sebagai entitas pemerintah yang beroperasi bersama militer Irak.
Organisasi ini adalah kelompok payung, dengan beberapa kekuatan yang beroperasi di bawah sayapnya, termasuk Kataib Hizbullah yang berkuasa di Irak.