ilustrasi kapal perang China (youtube.com/NavyRecognition)
Tahun lalu, Taiwan tercatat memiliki empat jenis drone dengan jumlah armada ratusan. Di sisi lain, China memiliki puluhan ribu drone di lebih dari 50 jenis yang berbeda, termasuk pengintai jarak jauh bertenaga jet.
Direktur Jenderal Biro Keamanan Nasional, Tsai Ming Yen, mengatakan bahwa Beijing kemungkinan akan meningkatkan kampanyenya di Selat Taiwan.
Dilansir Taipei Times, upaya China untuk menyatukan Taiwan bersifak koersif. Hal itu disampaikan Tsai pada pertemuan dengan Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Nasional di badan legislatif Taiwan.
"Saat ini tidak ada informasi intelijen yang mengindikasikan akan terjadi perang di Selat Taiwan," kata Tsai.
Tapi dia berjanji akan terus memantau pergerakan militer China. Beijing dinilai terus melakukan intimidasi militer dan hal itu telah jadi peristiwa yang normal. Setidaknya, China melakukan patroli kesiapan tempur setiap tujuh atau 10 hari dengan jet tempur dan kapal perang di Selat Taiwan.