Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Lithuania Laurynas Kasciunas, pada Senin (8/4/2024), menyambut kedatangan brigadir tentara Jerman (Bundeswehr) pertama yang ditempatkan di negaranya. Ia berjanji akan membuat pasukan Jerman nyaman selama tinggal di Lithuania.
Sejak Desember, Jerman dan Lithuania sepakat untuk menempati tentara Jerman di negara Baltik itu secara permanen. Tujuan utamanya adalah mengadang intimidasi, serangan hybrid, dan ancaman agresi militer Rusia ke Lithuania.
Kasciunas mengungkapkan bahwa mayoritas warga Lithuania mendukung keberadaan tentara Jerman di negaranya. Ia menyebut pengiriman tentara Jerman ini adalah sebuah sejarah baru.
"Kami memulai fase sejarah baru ketika penempatan tentara Jerman secara permanen dimulai secara bertahap menjadi kenyataan. Saya meyakinkan bahwa ini adalah proses yang tidak dapat diganggu-gugat," terangnya, dikutip Delfi.
"Kita sudah mengimplementasikan pertahanan yang jauh lebih unggul. Tidak ada musuh dari Timur yang berpikiran akan menguji dan bermain-main dengan pertahanan aliansi NATO sekarang," sambungnya.
Totalnya akan ada sekitar 5 ribu tentara dan personel sipil asal Jerman yang ditempatkan di Lithuania. Saat ini, baru 20 tentara yang diterjunkan dan secara bertahap semuanya akan ditempatkan secara penuh pada akhir 2027.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengungkapkan bahwa pengiriman tentara Jerman ke Lithuania akan menciptakan ketegangan baru. Ia menyebut aksi ini akan membuat Moskow memastikan keamanannya.
"Rusia memandang langkah dari Jerman dan Lithuania sebagai keputusan negatif. Ini akan menambah ekskalasi dan tensi antara Barat dan Rusia. Tindakan ini juga menciptakan zona bahaya bagi kami karena terletak di dekat perbatasan kami," tegasnya, dikutip Tass.
"Dengan pengiriman tentara Jerman, tentu saja kami membutuhkan sebuah kebijakan khusus dalam rangka memastikan keamanan kami," tambahnya.
Tentara Jerman tersebut rencananya akan ditempatkan di Rukla yang tak jauh dari ibu kota Vilnius dan Rudinkai yang terletak di dekat perbatasan Belarus.
Badan Keamanan Perbatasan Lithuania (VSAT) mengumumkan perbaruan sistem keamanan di sepanjang perbatasan Belarus. Sistem keamanan akan dilengkapi dengan standar yang disetujui oleh semua pihak.
"Seluruh perbatasan Lithuania adalah perbatasan terluar Uni Eropa (UE), sehingga harus dimonitor dengan teknologi modern. Ketika arus migran terus berdatangan, kami sudah mengambil langkah dengan mendirikan pagar fisik di perbatasan Belarus," ujarnya.
"Kami sudah menguji tidak hanya pada proses instalasi pagar, tapi juga pemenuhan semua peralatan dari pasukan VSAT. Kualitas keamanan perbatasan ditentukan oleh kualitas peralatan dan kesiapan dari petugas di lapangan," sambungnya.