Air Laut Menjadi Sumber Air Minum, Mungkinkah?

Solusi alternatif atas bencana kekeringan.

PBB memprediksi bahwa 1,9 miliar orang akan mengalami kelangkaan air bersih dalam kurun waktu 10 tahun ke depan. Salah satu jawaban alternatif atas bencana tersebut adalah dengan memanfaatkan air laut karena 70 persen bumi adalah lautan. Sayangnya, energi yang digunakan untuk proses ini sangatlah besar dan mahal. Kini dengan hadirnya teknologi, hal tersebut sangat mungkin terjadi!

Air Laut Menjadi Sumber Air Minum, Mungkinkah?Sumber Gambar: bbc.com

Salah satu cara yang digunakan untuk merubah air laut menjadi layak minum yakni melalui cara desalinasi. Pada awalnya, desalinasi adalah proses yang menghilangkan kadar garam berlebih dalam air untuk mendapatkan air yang dapat dikonsumsi makhluk hidup maupun menghasilkan garam dapur sebagai sampingan. Salah satu perusahaan Israel, Sorek, dalam jangka waktu dekat akan segera berproduksi penuh dalam rangka merubah air laut menjadi air siap minum dengan teknologi tersebut. Perusahaan ini akan berproduksi dan akan menyediakan hingga 624 juta liter air siap minum setiap harinya.

Di Saudi Arabia, perusahaan Ras al-Khair akan mencapai produksi penuh pada Desember tahun ini. Berlokasi di semenanjung Arab Provinsi Timur, perusahaan ini akan berproduksi hingga 1 miliar liter per hari ke Riyadh. Selain itu, di Amerika Serikat, tepatnya di daerah San Diego, perusahaan terbesar desalinasi, Carlsband, juga akan beroperasi penuh pada bulan November ini. 

Air Laut Menjadi Sumber Air Minum, Mungkinkah?Sumber Gambar: bbc.com

Metode desalinasi yang paling umum digunakan adalah reverse osmosis yang ditemukan sejak tahun 1960. Dengan teknologi ini, air garam akan didorong dengan tekanan tinggi melalui membran polimer yang berisi lubang-lubang dengan ukuran nanometer. Lubang-lubang ini cukup kecil untuk tidak dilewati molekul garam namun tetap bisa dilewati molekul air. Kini, dengan adanya material teknologi yang berkembang pesat akan membuatnya bekerja lebih efisien dalam jangka waktu yang lama. Bahkan perusahaan asal Israel, Sorek, mendesain untuk membuat mesin dengan tekanan dua kali lipat lebih kuat agar lebiih banyak air yang dihasilkan namun tetap hemat energi.

Air Laut Menjadi Sumber Air Minum, Mungkinkah?Sumber Gambar: bbc.com

Namun, bukan berarti ini berjalan mulus dan tanpa tantangan. Hal ini karena beberapa alasan seperti air di Teluk Persia tingkat keasinannya mencapai 35.000 parts per million (ppm). Bahkan, Kementrian Lingkungan Uni Emirat Arab menyatakan bahwa di beberapa area mencaapai 50.000 ppm. Sehingga penting bagi perusahaan untuk memastikan air yang diambil tidak terlalu jauh ke laut lepas karena tidak adanya sirkulasi sehingga air akan bertambah asin.

Selain itu, desalinasi mungkin sedikit lebih murah bagi negara kaya, namun itu masih terlalu mahal bagi negara miskin. Padahal negara-negara inilah yang sedang berjuang untuk melawan kelangkaan air bersih. Hal ini berdasarkan data dari PBB yang menyatakan bahwa 2/5 dari 800 juta penduduk Afrika hidup di bawah kelangkaan air yang dibutuhkan untuk pertanian dan industri mereka.

Air Laut Menjadi Sumber Air Minum, Mungkinkah?Sumber Gambar: bbc.com

Sehingga, di saat desalinasi menjadi alternatif dan berkembang pesat bagi negara kaya, negara-negara miskin masih tidak cukup beruntung untuk mendapat kecukupan tidak hanya untuk keuangan mereka, tapi juga air bersih. 

Topik:

Berita Terkini Lainnya