Usai Amerika Serikat melakukan serangan militer ke Suriah, Korea Utara langsung melontarkan kritik mereka. Pyongyang menyebut serangan militer AS terhadap Suriah adalah sebuah tindakan agresi yang tak bisa dimaafkan. Bahkan, tindakan Amerika kemudian itu dijadikan oleh Korea Utara sebagai pembenaran menilai untuk mengembangkan senjata nuklir merupakan "keputusan paling benar".
Kebakaran jenggot, Trump pun meresponnya dengan memerintahkan kapal perang AS bersiaga di kawasan Semenanjung Korea.
Dikutip dari The Guardian, Tim Serang Carl Vinson milik AS yang seharusnya berada di pangkalan militer di Australia dilaporkan tengah dalam perjalanan dari Singapura menuju Samudera Pasifik untuk berjaga-jaga di dekat Semenanjung Korea. Berita ini disampaikan oleh oleh Komandan Dave Benham yang merupakan Juru Bicara Militer AS di Pasifik pada Sabtu malam (8/4)
Langkah ini, menurut Benham, diambil untuk menunjukkan kesiapan di Pasifik Barat. Sebabnya adalah AS meyakini Korea Utara saat ini menjadi sumber ancaman utama di wilayah itu. "Ancaman nomor satu di kawasan adalah Korea Utara karena program uji coba misil dan upaya pengembangan senjata nuklirnya yang ceroboh dan tak bertanggungjawab," tegasnya.
Melalui sambungan telepon pada Kamis waktu setempat (6/4), Trump sempat meyakinkan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe bahwa tak menutup kemungkinan negaranya akan melakukan serangan militer juga ke Korea Utara.
Berdasarkan pernyataan resmi Gedung Putih, Trump berniat memastikan bahwa AS akan terus memperkuat kapasitasnya dalam mempertahan diri serta menekankan pemerintahannya akan bekerjasama dengan Jepang dan Korea Selatan dalam menghadapi ancaman serius dari Korea Utara.
NBC News mengutip sejumlah pejabat tinggi militer dan intelijen AS bahwa Dewan Keamanan Nasional AS tengah mengusulkan dua opsi ekstrem kepada Trump. Keduanya adalah menempatkan nuklir di Korea Selatan atau membunuh Kim Jong Un.
Sebelumnya, Korea Utara dilaporkan melakukan uji coba rudal pada Rabu (5/4). Sehari kemudian, Korea Selatan merespon dengan menguji coba rudalnya sendiri -- yang dikabarkan mampu memporak-porandakan sejumlah titik penting di Korea Utara.
Korea Utara diyakini menjadi topik perbincangan utama pada pertemuan antara Trump dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di resor pribadi Trump di Florida pada Kamis dan Jumat lalu. Menurut pernyataan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson, Xi Jinping mengaku Tiongkok akan bekerjasama dengan AS terkait isu Korea Utara.
Namun, Xi Jinping tak menyampaikan langkah-langkah apa saja yang akan diambil pemerintahnya sehubungan dengan program senjata nuklir yang tengah dikembangkan Kim Jong Un tersebut. Berkaitan dengan sikap Tiongkok, Trump berkata,"Jika Tiongkok tak berencana menyelesaikan (persoalan) Korea Utara, kami (AS) yang akan melakukannya."