Jakarta, IDN Times – Maladewa, pada Selasa (12/11/2024), mengkritik tingginya biaya perang yang dialokasikan oleh beberapa negara dunia saat ini.
Presiden Maladewa, Mohamed Muizzu, dalam pidatonya di Konferensi iklim COP29, mengatakan bahwa dana iklim untuk negara kecil seharusnya lebih besar mengingat urgensinya yang semakin tinggi.
"Kami melihat dana mengalir bebas untuk berperang, tetapi jika diawasi untuk adaptasi iklim, kami perlu memprioritaskan kembali dan merevisi sistem keuangan internasional. Kita harus memilih jalan yang mengubah kehidupan," kata Muizzu di Baku, Azerbaijan, dilansir Anadolu Agency.
Ia menambahkan bahwa kurangnya pendanaan menghambat ambisi negara-negara kecil untuk melindungi diri mereka dari kerusakan akibat perubahan iklim.
"Tujuan pendanaan iklim yang baru harus mencerminkan skala sebenarnya dari krisis iklim," katanya.