Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pemandangan tempat wisata di Maladewa (unsplash.com/Rayyu Maldives)
pemandangan tempat wisata di Maladewa (unsplash.com/Rayyu Maldives)

Jakarta, IDN Times - Maladewa tidak akan lagi mengizinkan pemegang paspor Israel untuk masuk ke negara tersebut sebagai wujud solidaritas terhadap rakyat Palestina di Gaza.

Presiden Mohamed Muizzu menandatangani undang-undang tersebut pada Selasa (15/4/2025) setelah disahkan oleh Majelis Rakyat, parlemen Maladewa.

“Ratifikasi tersebut mencerminkan sikap tegas pemerintah dalam menanggapi kekejaman yang terus berlanjut dan tindakan genosida yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina. Maladewa menegaskan kembali solidaritasnya terhadap perjuangan Palestina,” kata kantor Muizzu dalam sebuah pernyataan, dikutip dari The New Arab.

Juru bicara kantor Muizzu mengungkapkan bahwa larangan tersebut akan diterapkan segera.

1. Wisatawan Israel yang berkunjung ke Maladewa turun drastis sejak perang di Gaza

Maladewa, negara republik Islam yang terdiri dari 1.129 pulau, dianggap sebagai salah satu destinasi wisata pantai terkemuka di dunia. Tempat ini terkenal dengan terumbu karang, pantai berpasir putih, dan laguna yang indah.

Menurut Kementerian Pariwisata Maladewa, 528 orang Israel mengunjungi negara itu pada kuartal pertama 2024, turun 89 persen dibandingkan 4.644 orang pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pada Februari 2025, hanya 59 warga Israel yang berkunjung ke Maladewa dari total 214 ribu wisatawan asing yang datang.

Partai-partai oposisi dan sekutu pemerintah di Maladewa telah mendesak Presiden Muizzu untuk melarang warga Israel masuk ke negara mereka sebagai bentuk protes terhadap perang di Gaza. Tahun lalu, Kementerian Luar Negeri Israel juga mengimbau warganya untuk menghindari perjalanan ke Maladewa. 

2. Maladewa pernah terapkan larangan perjalanan terhadap warga Israel sebelumnya

Editorial Team

EditorFatimah

Tonton lebih seru di