Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Honduras
ilustrasi bendera Honduras (unsplash.com/hectoremilio)

Intinya sih...

  • Parscale membantu strategi kampanye digital Asfura.

  • Parscale ditetapkan sebagai agen asing untuk Israel.

  • Nasralla menyebut intervensi Trump rusak kesempatannya di Pilpres.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Mantan Kepala Juru Kampanye Kemenangan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, Brad Parscale disebut terlibat dalam pemilihan presiden (pilpres) di Honduras. Ia dikabarkan menjadi tim dari Calon Presiden (Capres) Honduras, Nasry Asfura. 

Parscale sempat memimpin pencalonan kembali Trump pada pilpres 2020 melawan Joe Biden. Namun, ia akhirnya digantikan hanya 4 bulan sebelum pemungutan suara pilpres di AS, dilansir dari The Tico Times, pada Jumat (5/12/2025). 

Sebelumnya, Trump sudah menyatakan dukungan kepada Asfura untuk memenangkan pilpres Honduras. Dukungan tersebut menunjukkan intervensi terang-terangan AS dalam politik Honduras. 

1. Parscale fokus pada strategi kampanye digital

Kehadiran Parscale dalam tim Asfura ini untuk membantu dalam strategi kampanye digital. Ia dipercaya menangani taktik data dan online untuk mendongkrak suara Partai Nasional. 

Namun, Parscale menolak adanya tudingan berdiskusi dengan Trump untuk membantu Asfura dalam pilpres Honduras. Ia menyebut bahwa perannya dalam pilpres Honduras ini tidak ada hubungannya dengan politik di AS. 

Meskipun demikian, kehadirannya dalam pilpres di negara Amerika Tengah itu menimbulkan pertanyaan besar. Sebab, Trump sudah menyatakan dukungan kepada Asfura untuk menjadi pemenang di pilpres Honduras. 

2. Parscale ditetapkan sebagai agen asing untuk Israel

Pada September, Parscale sudah ditetapkan sebagai seorang agen asing yang bekerja untuk Israel. Ia direkrut untuk menyebarkan kampanye melawan antisemitisme dengan kontrak kerja senilai 6 juta dolar AS (Rp100 miliar).

Dilansir The Hill, kabar kontrak Parscale untuk Israel berhasil diungkap oleh lembaga penelitian politik, Quincy Institute for Responsible Statecraft. Dengan itu, Parscale ditugaskan untuk membuat konten yang menargetkan generasi Z di berbagai platform media sosial, seperti TikTok, Instagram, YouTube, dan lainnya. 

Dalam 2 tahun terakhir, antisemitisme di AS terus meningkat imbas serangan Israel di Gaza. Alhasil, Anti-Defamation League mencatat sudah ada lebih dari 9.500 insiden antisemitisme di AS sepanjang 2024. 

3. Nasralla sebut intervensi Trump rusak kesempatannya di pilpres

Menanggapi dukungan Trump kepada Asfura, Capres Honduras, Salvador Nasralla menyebut bahwa kesempatannya untuk menang menipis. Ia menyebut, pernyataan Trump tersebut yang membuatnya berada di bawah Asfura. 

“Ini cukup menyakitkan saya karena saya memiliki keunggulan dan lebih berbeda dibandingkan dua capres lainnya. Saya menolak dijuluki sebagai komunis,” ungkapnya, dikutip dari CNN.

Dalam hasil terkini, Nasralla berada di posisi kedua dengan 39,38 persen suara. Sedangkan posisi pertama ditempati oleh Asfura yang berhasil mendulang 40,27 persen suara sementara dari 87 persen total suara. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team