Trump Sudah Kantongi Nama Pengganti Ketua The Fed

- Kevin Hassett menjadi kandidat paling kuat pengganti Ketua The Fed
- Ekonom menilai kekhawatiran publik soal independensi Bank Sentral
- Peran ketua The Fed dipantau ketat karena dampaknya sangat besar
Jakarta, IDN Times – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menyampaikan bahwa ia sudah menentukan sosok yang akan menggantikan ketua Bank Sentral AS (The Fed). Ia menyebut keputusan itu sejalan dengan dorongannya untuk memangkas suku bunga jauh lebih dalam. Saat berbincang dengan wartawan di pesawat kepresidenan Air Force One menuju Washington, ia memberi isyarat bahwa keputusan tersebut tinggal menunggu waktu.
“Saya sudah tahu siapa yang akan saya pilih, ya. Kami akan mengumumkannya,” kata Trump, dikutip dari The Economic Times.
Pengumuman resminya diperkirakan menyusul dalam waktu dekat setelah berbulan-bulan ia mengkritik Jerome Powell yang masih menjabat. Masa kerja Powell akan berakhir pada Mei 2026 dan Trump kerap menilai langkah penurunan suku bunganya terlalu lambat.
Ia bahkan sempat memberi julukan “Terlalu Terlambat”, sementara kandidat dari luar bank sentral yang terpilih nantinya akan menjalani masa bakti 14 tahun mulai Februari setelah melalui persetujuan Senat.
1. Hassett menjadi kandidat paling kuat menurut lingkaran Gedung Putih

Direktur Dewan Ekonomi Nasional, Kevin Hassett, muncul sebagai kandidat terdepan karena dianggap paling sejalan dengan keinginan Trump untuk memperlonggar kebijakan moneter secara signifikan. Sumber internal menyebut Trump menaruh kepercayaan besar kepadanya dan meyakini Hassett akan mendorong pemangkasan suku bunga lebih tajam. Hassett sudah menyatakan kesediaannya bila ditawari posisi tersebut, sementara kabar pencalonannya membuat imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun turun di bawah 4 persen pekan lalu.
Sehari sebelumnya, Hassett tampil dalam program Face the Nation di stasiun CBS dan mengakui pasar keuangan langsung menunjukkan respons positif ketika spekulasi soal dirinya muncul, meski ia menegaskannya sebagai rumor.
“Kita mengadakan lelang Treasury yang luar biasa, suku bunga turun dan saya pikir rakyat Amerika bisa mengharapkan Presiden Trump memilih seseorang yang akan membantu mereka mendapatkan pinjaman mobil yang lebih murah dan akses hipotek yang lebih mudah dengan suku bunga yang lebih rendah,” katanya.
Euforia itu mencerminkan harapan serupa dari pelaku pasar. Sementara itu, Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, memimpin proses penyaringan dan menilai peluang besar pengumuman akan dilakukan sebelum Natal, dengan lima kandidat yang dinilai memiliki kualifikasi tinggi.
Selain Hassett, sosok lain yang dipertimbangkan ialah Christopher Waller, Michelle Bowman, Kevin Warsh, serta eksekutif BlackRock Rick Rieder. Bessent menolak tawaran tersebut meski sempat disebut Trump, dan siapa pun yang dipilih tetap memerlukan persetujuan Senat.
2. Ekonom menilai kekhawatiran publik soal independensi Bank Sentral

Beberapa ekonom serta mantan pejabat The Fed menyampaikan kekhawatiran bahwa kedekatan dengan presiden bisa menjadi faktor utama dalam pemilihan kali ini. Kekhawatiran itu segera dibantah Gedung Putih melalui juru bicara Kush Desai, yang menekankan bahwa kebijakan moneter tetap harus berpijak pada data. Desai juga menyebut tren inflasi sudah melemah sehingga ruang untuk melonggarkan suku bunga kembali terbuka guna meringankan beban pelaku usaha dan pembeli rumah, dilansir dari USA Today.
Eks Presiden The Fed, Minneapolis Narayana, Kocherlakota mengingatkan bahwa bila ketua baru dianggap terlalu mengikuti kehendak presiden, suku bunga jangka panjang berpotensi melonjak tajam. Pasar bisa mengira suku bunga akan terus ditekan meski kondisi mengharuskan kenaikan, sehingga ekspektasi inflasi jangka panjang terdorong naik. Meski demikian, FOMC tetap beranggotakan 12 pemungut suara dan seluruh keputusan diambil berdasarkan data serta proses musyawarah.
3. Peran ketua The Fed dipantau ketat karena dampaknya sangat besar

Ketua Bank Sentral AS bertugas menata kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas harga dan memaksimalkan kesempatan kerja. Ia memimpin FOMC yang menentukan suku bunga acuan serta mengawasi regulasi sektor perbankan. Jabatan ini memiliki pengaruh luar biasa karena satu pernyataannya saja bisa mengguncang pasar dalam hitungan menit.
Eks Presiden The Fed Atlanta, Dennis Lockhart, menyampaikan bahwa para senator sangat cermat menilai kualitas para calon di balik layar. Ia menilai jika muncul sosok yang dinilai tak memenuhi standar, penolakannya bisa besar. Pandangan calon terpilih bahkan dapat memengaruhi pasar sebelum ia resmi menjabat.

















