Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, resmi mengundurkan diri dan menyerahkan tampuk kepemimpinannya kepada mantan Perdana Menteri (PM) Belanda, Mark Rutte, pada Selasa (1/10/2024). Rutte menjabat saat aliansi militer tersebut menghadapi beberapa tantangan terbesar dalam sejarahnya.
Stoltenberg menjadi salah satu pejabat tinggi NATO yang paling lama menjabat. Pemimpin itu telah menjabat sejak 2014, ketika Rusia mencaplok Semenanjung Krimea sehingga memicu peningkatan belanja pertahanan aliansi keamanan terbesar di dunia tersebut selama masa jabatannya.
"Mark memiliki latar belakang yang sempurna untuk menjadi sekretaris jenderal yang hebat," ungkap Stoltenberg, dikutip dari Associated Press.
"Dia telah menjabat sebagai perdana menteri selama 14 tahun dan memimpin empat pemerintahan koalisi yang berbeda, jadi dia tahu bagaimana membuat kompromi, menciptakan konsensus, dan ini adalah keterampilan yang sangat dihargai di sini di NATO," sambungnya.