Serangan Balasan Iran ke Israel Dikecam oleh PBB

- Iran meluncurkan rudal balistik ke Israel sebagai respons atas kematian pimpinan Hizbullah dan Hamas.
- Sejumlah besar rudal diluncurkan ke Israel, militer Israel mengatakan sebagian besar berhasil dicegat, tanpa laporan korban jiwa.
- Israel bersumpah memberikan respons menyakitkan terhadap Iran, sementara AS siap membantu Israel mempertahankan diri.
Jakarta, IDN Times – Iran meluncurkan rudal balistik ke arah Israel pada Selasa (1/10/2024) malam waktu setempat. Peluncuran roket itu menandai keterlibatan langsung Iran dalam konflik Israel dan berbagai aktor di kawasan belakangan ini.
Alarm terdengar nyaring di Yerusalem dan Tel Aviv. Dilaporkan, hampir 200 rudal diluncurkan. Televisi pemerintah Iran mengatakan, 80 persen rudal yang diluncurkan ke Israel mengenai sasarannya. Sementara itu, militer Israel mengatakan sejumlah besar rudal berhasil dicegat.
Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan tidak ada laporan korban dalam serangan tersebut. Dalam sebuah pesan video, ia mengatakan bahwa orang-orang di Israel aman untuk meninggalkan tempat perlindungan.
“Militer tidak melihat ada ancaman apapun di wilayah udara kami,” katanya, dilansir Al Jazeera.
Sementara Layanan darurat Israel mengatakan sedikitnya dua orang mengalami luka ringan akibat pecahan peluru di wilayah Tel Aviv.
1. Pembalasan atas kematian petinggi Hamas dan Hizbullah
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mengatakan, serangan rudal terhadap Israel merupakan respons atas pembunuhan kepala Hizbullah Hassan Nasrallah minggu lalu, serta pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh awal tahun ini.
“Menanggapi tewasnya Ismail Haniyeh, Hassan Nasrallah, dan (komandan IRGC Abbas) Nilforoushan, kami menargetkan jantung wilayah yang diduduki,” kata IRGC dalam sebuah pernyataan.
Ia menambahkan bahwa Iran telah meluncurkan puluhan rudal ke Israel. Jika Israel membalas, respons Teheran akan lebih menghancurkan dan merusak.
Dilansir Reuters, seorang pejabat senior Iran mengatakan bahwa perintah untuk meluncurkan rudal ke Israel dibuat oleh Pemimpin Tertinggi negara itu, Ayatollah Ali Khamenei. Sementara Khamenei kini tetap berada di lokasi yang aman.
2. Israel siap membalas Iran

Israel bersumpah untuk memberikan respons menyakitkan terhadap Iran atas serangan itu. Hagari mengatakan serangan itu akan memiliki konsekuensi, seperti yang dikatakan Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon.
"Seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya kepada masyarakat internasional, musuh mana pun yang menyerang Israel harus menghadapi respons yang menyakitkan," kata Danon dalam sebuah pernyataan.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan beberapa menteri lainnya bertemu di sebuah bunker dekat Yerusalem, tempat kabinet keamanan akan segera bersidang.
3. Disambut baik oleh Hamas dan dikecam oleh PBB

Sementara itu, Hamas dalam pernyataannya memuji tindakan Iran. Gerakan itu mengatakan tindakan Iran merupakan balasan atas tindakan semena-mena Israel di wilayah Palestina.
"Kami mengucapkan selamat atas peluncuran roket heroik yang dilakukan oleh IRGC terhadap sebagian besar wilayah pendudukan kami, sebagai tanggapan atas kejahatan pendudukan yang terus berlanjut terhadap rakyat di wilayah tersebut, dan sebagai pembalasan atas darah para martir heroik bangsa kami," bunyi pernyataan itu dikutip Reuters.
Iran telah bersumpah untuk melakukan pembalasan setelah serangan Israel yang menewaskan pimpinan tertinggi sekutunya, Hizbullah. Sementara Israel mengatakan semalam bahwa pasukannya telah melancarkan serangan darat ke Lebanon.
Di Washington, Presiden AS Joe Biden mengatakan Washington siap membantu Israel mempertahankan diri dari serangan rudal Iran.
"Kami membahas bagaimana AS siap membantu Israel mempertahankan diri dari serangan-serangan ini, dan melindungi personel Amerika di kawasan tersebut," kata Biden di X.
Sementara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, berbicara setelah Iran menembakkan rudal balistiknya ke Israel, mengutuk apa yang disebutnya eskalasi demi eskalasi yang terjadi.
"Ini harus dihentikan. Kita benar-benar membutuhkan gencatan senjata," katanya.