Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte mengatakan, Rusia siap menyerang aliansi pertahanan Barat itu dalam waktu lima tahun. Pada Senin (9/6/2025), Rutte menyebut pihaknya membutuhkan lompatan besar dalam pertahanan kolektifnya, yang mencakup persenjataan ulang yang signifikan untuk mencegah ancaman Moskow yang semakin termiliterisasi.
Menjelang pertemuan para pemimpin sekutu di Den Haag, Rutte memperkirakan negara-negara Barat akan menyetujui usulannya untuk membelanjakan 5 persen dari PDB untuk pertahanan, di mana 3,5 persen di antaranya akan menjadi pengeluaran militer inti.
Dia menyatakan bahwa bahaya tidak akan hilang meski perang di Ukraina berakhir. Rutte yakin bahwa Kremlin tidak akan melakukan demiliterisasi, bahkan jika negara rivalnya itu setuju untuk gencatan senjata dan berdamai dengan Kiev, mengutip dari The Guardian.
Barat percaya bahwa Rusia akan berusaha mempertahankan lebih dari 600 ribu pasukan yang aktif dan berpengalaman, serta mempertahankan pengeluaran pertahanan sekitar 6,5 persen dari PDB. Tindakan itu dianggap mengancam sisi timur NATO dalam waktu kurang dari setengah dekade.