Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Zelenskyy: Tidak Ada Operasi Spiderweb jika Rusia Setujui Gencatan Senjata

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. (President Of Ukraine from Україна, Public domain, via Wikimedia Commons)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. (President Of Ukraine from Україна, Public domain, via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • Zelenskyy rencanakan tentara bayaran di Ukraina sebagai alternatif terhadap ancaman Rusia
  • SBU unggah video Operasi Spiderweb yang merusak 41 pesawat pembom Rusia
  • AS memperingatkan risiko serangan besar-besaran dari Rusia ke Ukraina dalam beberapa hari ke depan

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, pada Rabu (4/6/2025), mengungkapkan bahwa operasi Spiderweb tidak akan dilakukan jika Rusia menyetujui gencatan senjata dengan Ukraina selama 30 hari. 

“Jika sudah ada gencatan senjata bukankah tidak ada operasi ini? Bukan. Kami memilih kembali permainan yang sudah dilakukan oleh Rusia dengan terus melancarkan serangan ke Ukraina,” terangnya, dikutip dari The Kyiv Independent.

Pada Minggu pekan lalu, Badan Keamanan Ukraina (SBU) mengaku sukses melancarkan serangan drone besar-besaran ke sejumlah pangkalan udara Rusia. Operasi Spiderweb itu disebut sukses menghancurkan lebih dari 40 pesawat pembom Rusia.

1. Zelenskyy berencana bentuk tentara bayaran di Ukraina

Zelenskyy menyatakan rencana pembentukan tentara bayaran di Ukraina menyusul ancaman besar Presiden Rusia Vladimir Putin usai SBU berhasil melancarkan operasi Spiderweb.

“Ancaman Rusia untuk menghapus formasi tentara nasional membuat saya berpikir alternatif. Salah satunya adalah pembentukan tentara bayaran yang tidak terafiliasi dengan negara. Ukraina saat ini tidak memiliki tentara bayaran. Jika mereka berpikir soal Azov, itu hanya garda nasional Ukraina,” ungkapnya. 

Ia pun mengkritisi Rusia yang memiliki tentara bayaran Wagner untuk melancarkan invasi skala besar ke Ukraina. Ia menyebut langkah tersebut adalah bentuk standar ganda kepada Ukraina. 

“Mereka (Rusia) memiliki Wagner dan itu benar adanya. Mereka mengakuinya dan mereka mengaku bahwa mereka memiliki formasi tentara bayaran swasta yang telah kami hancurkan,” ujar dia. 

2. SBU unggah video Operasi Spiderweb di Rusia

Pada hari yang sama, SBU sudah merilis potongan video rekaman Operasi Spiderweb di Rusia. Dari video tersebut, drone Ukraina berhasil menembak sejumlah pesawat pembom Rusia yang terparkir di pangkalan udara utama, seperti Belaya, Diagievo, Olenya, dan Ivanovo. 

Serangan ini telah merusak 41 pesawat pembom Rusia yang disebut digunakan untuk melancarkan serangan ke Ukraina. Drone tersebut diketahui disembunyikan di dalam truk kayu yang dikendalikan dari jarak jauh. 

Serangan ini disebut membuat Rusia mengalami kerugian yang ditaksir mencapai 7 miliar dolar AS (Rp129,9 triliun). Sementara, pesawat yang dihancurkan termasuk pesawat pelacak tipe A-50, pesawat pembom Tu-95, Tu-22, dan Tu-160, serta An-12, dan Il-78 yang digunakan untuk transportasi udara militer.  

3. AS peringatkan risiko serangan besar-besaran dari Rusia

ilustrasi bendera Amerika Serikat (unsplash.com/cristina_glebova)
ilustrasi bendera Amerika Serikat (unsplash.com/cristina_glebova)

Kedutaan Besar Rusia di Ukraina memperingatkan kemungkinan serangan besar Rusia ke Ukraina dalam beberapa hari ke depan menyusul eksekusi Operasi Spiderweb. 

“Rusia telah meningkatkan intensitas serangan rudal dan drone ke Ukraina dalam beberapa pekan terakhir. Seperti biasanya, kami merekomendasikan kepada Anda untuk mempersiapkan semuanya, termasuk shelter dan peringatan serangan udara di seluruh Ukraina,” ungkapnya, dikutip Ukrainska Pravda

Di sisi lain, Juru Bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov mengakui adanya insiden serangan di pangkalan udara Rusia. Ia pun sudah menginformasikan serangan ini kepada Putin dan menggerakkan Komite Investigasi Rusia untuk menyelidiki kasus ini. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us